Lima Menit Jumpa Persiden, Ridwan Kamil  Bisiki Tiga Poin Termasuk Soal Sayembara Desain IKN

11 Februari 2022, 16:00 WIB
Gubernur Jabar, M. Ridwan Kamil /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Keputusan pindah Ibu Kota Negara adalah keputusan politik, sehingga selalu ada dinamika.  Namun begitu, soal Pindah Ibu Kota Negara, menurut Ridwan Kamil, sudah diputuskan oleh sejarah, bahwa Ibu Kota Negara akan pindah.

”Ada  yang setuju kenapa pindah dari Jakarta, ada yang tidak setuju dan lain sebagainya. Tapi sudah diputuskan oleh sejarah, diketuk palunya pada awal tahun ini, bahwa ibu kota negara akan pindah,” kata Ridwan Kamil, dalam acara Pro Talk Series # 2, Rabu, 9 Februari 2022. 

Ia menjelaskan, soal disasin Ibu Kota  Baru bermula dari desain khusus yang beredear di internet yang terus diwacanakan dan membuat bingung sebagian masyarakat.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Tarif Tol Cisumdawu Tidak Gratis Lagi, Ini Daftar Lengkapnya

“Soal Ibu kota ini , waktu awal-awalnya kan ada desain khusus ya, yang beredar di internet,  yang tidak jelas asal-usulnya , tiba-tiba muncul membuat sebagian bingung dan terus diwacanakan. Sehingga saya punya kekhawatiran sebagai arsitek yang kebetulan Gubernur, kok tidak ada proses sebuah peristiwa besar ini dengan pelibatan demokratis yang yang luar biasa,” ungkapnya. 

Lalu ia menceritakan, dirinya memberanikan diri bertemu Presiden Joko Widodo untuk mempresentasikan soal wajah baru IKN tersebut.

“Akhirnya saya memberanikan diri bertemu pak presiden, dan dalam konteks itu, ilmu dosennya keluar, saya bawa kertas A3 , saya bagi dua presentasinya karena cuman dikasih waktu 5 menit,” kata Ridwan Kamil. 

Baca Juga: Ini dia 10 Kecamatan dan Kelurahan dengan Jumlah Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kota Bandung

Dalam kesempatan itu, lanjut Ridwan Kamil, dirinya memaparkan tiga poin utama yakni contoh-contoh ibu kota yang gagal seperti Brasilia ,Myanmar, Canberra.

“Saya jelaskan ke Pak Jokowi contoh-contoh ibu kota gagal ya dari sisi livability, dari sisi skala saya cerita Brasilia, cerita Ibukota Myanmar, cerita sepinya Canberra, dan seterusnya,” ucap Ridwan Kamil. 

Dalam kesempatan itu,  Ridwan Kamil juga mengaku dirinya menceritakan ibu kota yang berhasil, salah satunya Washington DC.

“Di halaman berikut saya cerita apa yang berhasil. Ibukota yang saya suka adalah wahington DC. Ya kalau kita ke Washington DC di luar fungsi-fungsi pemerintahannya, kehidupan kotanya workability-nya, skalanya itu terjaga dengan sangat baik,” paparnya.

Dan yang terkahir kata, Ridwan Kamil, ia menekankan tentang sayembara desain Ibu Kota Negara.

Baca Juga: Haiyani Rumodang, Penyeludupan Manusia Kejahatan Besar

“Poin ke-3, dari di situ saya tekankan pak presiden sebaiknya bisa sayembarakan. Yang namanya desain ibukota kalau tidak disayemmbarakan akan terkesan ini ambisi seorang presiden. Tapi kalau disayembarakan saya bilang kita akan mengajak seluruh rakyat Indonesia ikut mendesain masa depannya,” kata Ridwan Kamil. 

Dari kalaimat terakhir tersebut, maka  munculan desain sayembara dimana ia juga terlibat sebagai juri, sehingga desain IKN yang pertama tidak dipakai lagi.

“Nah jadi kalimat terakhir itu yang akhirnya membuat desain yang pertama tidak dipakai lagi, dan lahirlah sayembara dimana saya juga diminta jadi juri, dan hasilnya yang tadi kita lihat dipresentasikan sebagai pengantar,” paparnya. 

Dengan begitu Ridwan Kamil menyatakan, dirinya menyelamatkan Ibu Kota dengan sebuah timndakan politis sehingga membuat dirinya tidak menyesal.

“jadi saya saya menyelamatkan si ibu kota ini dengan sebuah tindakan politis yaitu membisiki Pak Jokowi hanya dalam 5 menit supaya mau menyayemmbarakan akan minimal 1 ronde membuat saya tidak menyesal lah kira-kira gitu ya hasilnya masih bisa luar biasa,” pungkasnya. (syiffa ryanti)*** 

Editor: Agus Safari

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler