Gunung Ibu dan Dukono di Halmahera Maluku Utara Terus Meletus

30 Mei 2024, 17:44 WIB
Kilat berwarna putih kebiruan muncul saat terjadi erupsi Gunung Ibu di Kepulauan Halmahera Utara Sulawesi Utara akhir pekan lalu. /ANTARA/HO-PVMBG/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Dua gunung api di Kepulauan Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara hingga Kamis 30 Mei 2024 masih mengalami erupsi atau letusan. Gunung Ibu maupun Dunung Dukono masing-masing terpantau  mengalami 2 kali letusan atau erupsi dan belasankali kegempaan.

Gunung Ibu dengan ketiinggian 1.325 mdpl dengan posisi geografis di latitude 1.488 derajat Lintang Utara dan 127.63 derajat Bujur Timur, dilaporkan petugas pengawas Axl Roeroe  mengalami 2 kali erupsi atau letusan pada periode pukul 12.00WIT hingga 16WIT. Kekuatan letusan terpantau dengan amplitudo 14 hingga 28 milimeter dan lama gempa 34 hingga 35 detik.

Baca Juga: Gunung Ibu Meletus, Ketinggian Abu Capai 4000 Meter Tejadi 2205 Gempa Vulkanik

Selain itu Gunung Ibu juga mengalami 96 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 hingga 24 milimeter dan lama gempa 14 hingga  64.57 detik. Sementara kegempaan harmonik tercatat sebanyak 9 kali dengan  amplitudo 2 hingga 8 milimeter dan lama gempa 37 hingga 198 detik.

Untuk kegempaan vulkanik dangkal, Gunung Ibu sejak pukul 00.00 WIT hingga 16.00 WIB sebanyak 310 kali dengan amplitudo 2 hingga 19 milimeter dan lama gempa 2 hingga 51 detik. Kegempaan vulkanik dalam sebanyak 26 kali dengan  amplitudo 3 hingga 28 milimeter, S-P 0.6 hingga 4 detik dan lama gempa 8 hingga 37.49 detik.  Juga kegempaan tektonik jauh sebanyak 7 kali dengan amplitudo 3.5 28 milimeter  dan lama gempa 12.72 hingga 89,94 detik.

Sehari sebelumnya Rabu 29 Mei 2024, Gunung Ibu mengalami 3 kali gempa letusan atau rupsi dengan amplitudo 15 hingga 28 milimeter dan lama gempa 27 hingga 168 detik.  Terpantau asap sedang hingga tebal tinggi sekitar 200 hingga 600 meter dari puncak.

Baca Juga: Erupsi Gunung Dukono, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Kilometer

Untuk kegempaan hembusan sebanyakl 119 kali, kegempaan harmonik 9 kali dan kegempaan vulkanik dangkal sebanyka 589 kali. Selain itu Gunung Ibu mengalami 26 kali gempa vulkanik dalam, sekali gempa tektonik lokal dan 14 kali gempa tektonik jauh.

Sementara Gunung Dukono yang berjarak sekitar 35.5 kilometer dari Gunung Ibu sepanjang Kamis 30 Mei 2024 juga masih melakukan aktivitas. Sebagaimana dilaporkan petugas pengawas Bambang Sugiono dilaporkan selama periode pukul 00.00 WIT hingga 16,00 WIB gunung dengan ketinggian 1087 mdpl,  mengalami 159 kali kegempaan vilkanik dangkal dan 11 kali gempa vulkanik dalam

Selain itu Gunung Dukono juga mengalami sekali gempa harmonik dan 3 kali gempa hembusan, serta 5 kali gempa tektonik jauh. Gunung aoi terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II serta teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 200 hingga 400 meter dari puncak.

Letusan Gunung Dukono di Kepulauan Halmahera Utara Sulawesi Utara, Rabu 29 Mei 2024.
Sementara selama periode Rabu 29 Mei 2024, Gunung Dukono  dilaporkan mengalami 92 kali gempa letusan atau rupsi dengan amplitudo 4 hingga 34 milimeter dan lama gempa 31.5 hingga 55.34 detik.

Selain itu Gunung Dukono juga mengalami 20 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 hingga 17 milimeter, S-P 25.87-45.27 detik dan lama gempa 67.23 hingga 109.11 detik, serta sekali  gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5 hingga 3 milimeter yang didominasi 2 milimeter.

Terhadap aktivitas kedua gunung api di Kepulauan Halmahera maluku Utara tersebut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah utama di dalam radius 3 kilometer.

Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: magma esdm.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler