PORTAL BANDUNG TIMUR – Petugas pengawas melaporkan Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang Jawa Barat mengalami peningkatan aktivitas. Selama periode Kamis 21 Maret 2024 telah terjadi sejumlah kegempaan yang diantaranya 40 kali gempa hembusan.
Sebagaimana dilaporkan petugas pengawas Gunung Tangkuban Parahu Ilham Mardikayanta, A.Md, dalam laporannya yang dikutip dari situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, magma.esdm.go.id, disampaikan gunung Tangkuban Parahu pada Kamis 21 Maret 2024 periode 00:00 hingga 24:00 WIB terlihat jelas.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Ada Peningkatan, Ini Kata Kepala PVMBG
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, tinggi asap tidak teramati, dengan hembusan angin lemah ke arah timur, selatan dan barat.
Gunung Tangkuban Parahu dengan tiga kawah aktifnya, Kawah Ratu, Kawah Upas dan Kawah Domas, mengalami 40 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1.5 hingga 24 milimeter dan lama gempa 8 hingga 24 detik. Tangkuban Parahu juga mengalami sekali gempa Low Frequency dengan amplitudo 9 mm, dan lama gempa 12 detik.
Selain itu, juga mengalami 3 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 1.5 hingga 4 milimeter, dan lama gempa 6 hingga 8 detik. Serta sekali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 1.5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 37 detik.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Meletus, Hoaks
Terkait dengan adanya peningkatan berdasarkan pada laporan data kegempaan, Ilham Mardikayanta, A.Md, menghimbau pengelola wisata, para pedagang, pengunjung untuk lebih berhati-hati.
Dalam rekomendasinya, Ilham Mardikayanta, A.Md, untuk masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak menuruni dan bermalam di kawah Gunung Tangkuban Parahu terutaman di kawasan Kawah Ratu dan Kawah Upas. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan juga di himbau untuk tidak berlama-lama di Kawah Domas untuk mewaspadai potensi gas beracun.***