Penyebab Gempa M 6,5 Yang Guncang Garut, Berikut Penjelasan Lengkap Badan Geologi

- 28 April 2024, 08:28 WIB
Peta pusat gempa bumi magnitudo 6.5 yang berpusat di laut Samudera Hindia Sabtu 27 April 2027 pukul 23.29 WIB terasa di Banten, Jakarta, Kota Bandung hingga Yogyakarta.
Peta pusat gempa bumi magnitudo 6.5 yang berpusat di laut Samudera Hindia Sabtu 27 April 2027 pukul 23.29 WIB terasa di Banten, Jakarta, Kota Bandung hingga Yogyakarta. /Tangkapan layar Instagram @bmkgwilayah2/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, M. Wafid mengatakan lokasi pusat gempa bumi Kabupaten Garut pada Sabtu 27 April 2024 terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat.

"Morfologi wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara," kata M. Wafid, Minggu 28 April 2024.

M. Wafid menuturkan berdasarkan pada data Badan Geologi (BG) menyatakan bahwa daerah pesisir pantai tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D), sedangkan daerah perbukitan tersusun oleh tanah keras (kelas C).

Wilayah ini, katanya, secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api.

"Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak _(unconsolidated)_ dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," kata M. Wafid.

Selain itu, imbuh M. Wafid, pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik," tegasnya.

"Menurut catatan BG sumber gempa bumi intraslab di Jawa Barat Selatan ini telah beberapa kali mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu tahun 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023," kata M. Wafid.***

Editor: Dharmasurya Denni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x