BPOM Berkomitmen Kawal Vaksin COVID-19

- 9 Desember 2020, 16:33 WIB
KETERANGAN FOTO :     KEPALA Badan Pengawas Obat dan MakananDr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, melalui layanan virtual memberikan keterangan pers mengenai tindak lanjut kedatangan vaksin Covid-19: kebijakan lanjutan, uji mutu dan kedisiplinan protokol kesehatan di Jakarta.
KETERANGAN FOTO :   KEPALA Badan Pengawas Obat dan MakananDr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, melalui layanan virtual memberikan keterangan pers mengenai tindak lanjut kedatangan vaksin Covid-19: kebijakan lanjutan, uji mutu dan kedisiplinan protokol kesehatan di Jakarta. /(FOTO: Dok.KPCPEN)/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan pengambilan sampel dari 1,2 juta vaksin COVID-19 yang telah hadir di Indonesia untuk pengujian mutu di laboratorium P3OMN. Badan Pengawas Obat dan Makanan berkomitmen mengawal keamanan, efektivitas dan mutu vaksin COVID-19.

Demikian ditegaskan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, dalam keterangan pers yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melalui layanan virtual di Jakarta.

“Menindaklanjuti kedatangan vaksin, Badan POM akan melakukan evaluasi terhadap data uji klinik yang sedang dilaksanakan untuk membuktikan keamanan dan khasiat vaksin. Proses evaluasi yang dijalankan Badan POM menggunakan standar yang merujuk kepada standar Internasional seperti WHO, US FDA dan EMA,” ujar Penny Lukito, sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari covid-19.go.id.

Dikatakan Penny Lukito, Badan POM telah melakukan verifikasi dokumen dan pemeriksaan kelayakan kondisi suhu penyimpanan selama perjalanan. Hasil pemeriksaan Badan POM saat itu adalah semua dokumen dan nomor Batch sudah sesuai dan suhu penyimpanan selama perjalanan sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan yakni rata-rata di suhu 5oC (persyaratan 2 – 8oC),” tambahnya.

 Ketika vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta Minggu 6 Desember baru lalu, menurutt Penny Lukito,Tim Badan POM, langsung melakukan pengambilan sampel dari 1,2 juta vaksin COVID-19 untuk pengujian mutu di laboratorium P3OMN. Sampel tersebut perlu dilakukan untuk penerbitan lot release (pelulusan batch/lot), dengan beberapa parameter untuk lot release termasuk uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal dan uji endotoksin.

 “Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa vaksin mempunyai mutu yang sesuai dengan persyaratan. Badan POM bersama dengan Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI dan juga para pakar akan melakukan evaluasi untuk mendapatkan hasil keputusan persetujuan penggunaan vaksin dengan pertimbangan kemanfaatan yang jauh lebih besar dari risiko yang ditimbulkan,” papar Penny Lukito.

 Ditambahkan Penny Lukito, ketika vaksin ini mulai digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 pada waktu yang ditetapkan Pemerintah, Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan tetap dan terus mengawal khasiat, keamanan dan mutu vaksin dalam peredaran.“Namun, sambil menunggu vaksin dapat digunakan dan program vaksinasi dijalankan, masyarakat dihimbau untuk tetap melaksanakan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkas Penny Lukito mengingatkan. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x