Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Gunung Merapi di perbatasan Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah sejak Senin 6 Januari 2020 malam kembali menunjukan aktivitas vulkanik.
Terpantau secara jelas melalui kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk guguran lava pijar terjadi sejak pukul 19.52 WIB.
Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida dalam laporan tertulis selain menyatakan tangkapan CCTV dari tangkapan sisi barat daya video CCTV menggunakan mode nightview menunjukkan adanya pendaran sinar yang diduga lava pijar.
Baca Juga: Dari 4.996 Sekolah Menengah Atas, 1.743 Sekolah Siap Tatap Muka
Hasil pengamatan tersebut juga didukung dengan hasil foto DSLR dan foto dari Pos Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.
Disampaikan Hanik Humaida, bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi juga merekam adanya gempa guguran dengan amplitudo 33 milimeter dengan durasi 60 detik.
"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan”, papar Hanik dalam keterangan tertulis.sebagaimana dukutip dari bnpb.go.id.
Baca Juga: Di Kabupaten Bandung Banyak Orang Tua Siswa Berharap Belajar Tatap
Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik Humaida memberikan kesimpulan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Selain itu, sinar yang teramati sebelumnya yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.
