Tahun 2022 Terjadi 10 Ribu Lebih Gempa Bumi, di Kabupaten Cianjur Paling Banyak Kerusakan dan Korban Jiwa

- 1 Januari 2023, 16:10 WIB
Peta seismisitas Indonesia.
Peta seismisitas Indonesia. /Instagram @daryonoBMKG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan selama tahun 2022 di Indonesia telah terjadi 10.792 kali gempa bumi. Ada 807 getaran gempa bumi yang dirasakan dan 22 kali gempa bumi yang merusak.

Hal tersebut disampaikan Daryono pada Refleksi Gempa Tahun 2022 di Jakarta. “"Dari total gempa bumi yang terjadi selama 2022 itu, ada sebanyak 807 kali gempa yang dirasakan dan sebanyak 22 kali gempa yang merusak," ujar Daryono.

Hal yang sama disampaikan Daryono dalam postingan instagram pribadinya @daryono BMKG pada Minggu 1 Januari 2023.

Baca Juga: Luka Parah Saat Petasan Meledak di Genggaman, Bupati Kaur Jalani Operasi Bedah Tulang

Dari 10.792 kali gempa bumi dan 807 gempa bumi yang dirasakan antara 1 Januari hingga 29 Desember 2022, menurut Daryono 22 kali gempa mengakibatkan kerusakan. Gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan terjadi di Pulau Sumatera sebanyak 5 kali gempa, di Pulau Jawa terjadi 6 kali,  di Pulau Kalimantan sekali, Pulau Sulawesi sebanyak 3 kali, di Maluku dan Maluku Utara  sebanyak 3 kali dan di  Bali serta Nusa Tenggara sebanya 4 kali

Sementara peristiwa gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan serta jatuh korban jiwa terjadi di Pasaman Barat Sumatera Barat pada 25 Februari 2022  dan Kabupaten Cianjur Jawa Barat pada 21 November 2022. Di Pasaman Barat gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengakibatkan 25 orang meninggal dunia dan di Kabupaten Cianjur dengan magnitudo 5,6 sebanyak 334 orang yang meninggal.

“Berdasarkan catatan BMKG ada 22 aktivitas kegempaan yang  merusak di Indonesia, sementara yang mengakibatkan jatuh korban jiwa ada 2 peristiwa. Gempa yang menimbulkan korban jiwa terjadi di Pasaman Barat Sumatera Barat dan di Cianjur Jawa Barat, sementara yang mengakibatkan jatuh korban jiwa terluka terjadi di Tobelo, Nias, Mamuju, Siberut, Garut dan Tasikmalaya,” ujar Daryono.

Baca Juga: Hadapi Filipina di Piala AFF 2022, Timnas Indonesia Waspadai Kondisi Lapangan Rumput Sintetis

Berkaca dari peristiwa gempa bumi yang terjadi di Indonesia menurut Daryono, yang harus menjadi perhatian masyarakat adalah   gempa bumi merupakan fenomena yang tidak dapat diprediksi secara tepat kapan datangnya, oleh karena itu langkah-langkah mitigasi harus dilakukan. Selain itu, untuk menimbulkan kerusakan tidak harus berupa gempa besar, tetapi gempa kecil berkekuatan 4,0 bisa menimbulkan kerusakan.

“Hal ini tentunya harus menjadi perhatian yang patut diwaspadai dan cermati. Dan ini tentu saja bangunan yang kondisinya sangat tidak berkualitas untuk menahan guncangan gempa,” ujar Daryono.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x