Gempa Bumi Susulan di Yogyakarta Masih Berlangsung, Tapi Tidak Memicu Terjadinya Deformasi Bawah Laut

- 2 Juli 2023, 06:13 WIB
Peta pusat gempa bumi magnitudo 6.4 yang melanda wilayah DI Yogyakarta Jumat 30 Juni 2023 yang hingga saat ini masih berlangsung gempa susulan.
Peta pusat gempa bumi magnitudo 6.4 yang melanda wilayah DI Yogyakarta Jumat 30 Juni 2023 yang hingga saat ini masih berlangsung gempa susulan. /Sumber : PVMBG Badan Geologi/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempa susulan yang melanda sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Sabtu 1 Juli 2023 malam masih terjadi. Tercatat terjadi 48 kali gempa susulan pasca gempa bumi utama magnitudo 6,4 dikedalaman 25 kilometer Jumat 30 Juni 2023 pukul 19.37 WIB.

Mengutip hasil analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi berdasar laporan BMKG lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudera Hindia pada koordinat 110,08 derajat Bujur Timur dan 8,63 derajat Lintang Selatan. Berjarak sekitar 87,1 kilometer barat daya  selatan Kota Bantul, Provinsi DI Yogyakarta, dengan magnitudo 6,4 pada kedalaman 25 kilometer.

Sementara berdasar laporan, dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 109,041 derajat Bujur Timur dan 8,674 derajat Lintang Selatan. Gempa bumi memiliki kekuatan magnitudo 5,8 pada kedalaman 85,7 kilometer. 

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik Katagori Menengah Guncang 3 Wilayah Indonesia, di Yogyakarta dengan Magnitudo 6.4

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona prismatik akresi yang terletak pada bagian atas megathrust. Sesar aktif pada zona ini pada umumnya merupakan sesar naik. 

Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah daerah selatan Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal pada bagian utara.

Wilayah pantai daerah tersebut secara umum tersusun oleh tanah sedang atau kelas D dan tanah lunak atau kelas E. Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, dan batuan rombakan gunung api muda, serta batuan berumur Tersier berupa batuan sedimen atau berupa batup asir, batu lempung, batu lanau, batu gamping.

Sebagian batuan berumur Tersier dan batuan rombakan gunungapi muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak atau unconsolidated dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik Masih Berlangsung, Entah Sampai Kapan Sesar Cugenang Berativitas

Selain itu pada morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah. Apabila di picu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah