Semeru Alami 96 Kali Erupsi, Lumajang Masih di Terjang Banjir Bandang dan Lahar Dingin

- 9 Juli 2023, 05:45 WIB
Dahsatnya banjir lahar dingin di Lumajang merusak sejumlah jembatan penghubung antar desa.
Dahsatnya banjir lahar dingin di Lumajang merusak sejumlah jembatan penghubung antar desa. /Antara/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur masih mengalami erupsi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur keluarkan peringatan intensitas hujan yang masih terjadi di kawasan Gunung Semeru masih berpotensi timbulkan banjir lahar dingin.

Hingga Minggu 9 Juli 2023 petugas pengamat Gunung Semeru melaporkan telah terjadi 96 kali gemoa Letusan atau Erupsi dengan aplitudo 10 hingga 22 mili meter dan lama kegempaan 30 hingga 70 detik. Petugas pengamat Liswanto melaporkan ada 18 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 hingga 15 mili meter dan lama kegempaan 30 hingga 70 detik serta 15 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 hingga 9 milimeter dan lama kegempaan 22 hingga 80 detik.

Sementara BMKG Jawa Timur dalam instagramnya @bmkgjuanda menginformasikan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer MJO atau Madden Julian Oscilation. Juga gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin dan  gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby. Ketiga potensi tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrim hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

Baca Juga: Semeru Alami Erupsi, Lumajang dan Malang Masih Berpotensi Dilanda Longsor dan Banjir Lahar Dingin

Beberapa wilayah di Jawa Timur perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi  atau hujan lebat, tanah longsor, puting beliung, hujan es dan genangan air sepanjang periode 7 hingga 13 Juli 2023 mendatang. Wilayah tersebut meliputi, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Lumajang, Kediri,Pasuruan, Probolinggo, Kota  Batu, Tenggalek, Jombang, Nganjuk dan Ponorogo.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang dalam rilisnya Sabtu 8 Juli 2023 telah mencatat ada lima titik banjir lahar dingin Gunung Semeru berkekuatan maksimal 40 milimeter sesuai alat seismograf. Lokasi pertama di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, dimana jembatan terhempas aliran lahar dingin Semeru.

"Kemudian, Jembatan Desa Sidomulyo yang berbatasan dengan Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang terputus. Berikutnya, jembatan antara Desa Sidomulyo dan Desa Pronojiwo yang terlimpas aliran lahar," terang Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Adma Teguh dalam keterangan persnya.

Baca Juga: Lumajang Jawa Timur di Landa Longsor dan Banjir Bandang Lahar Dingin Semeru

Selain itu menurut Adma Teguh, akibat terjangan banjir bandang lahar dingin Semeru sejumlah jembatan gantung terputus. Diantaranya  di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro dan  di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Disampaikan Adma Teguh, ada 11 laporan tanah longsor dan aliran banjir lahar dingin Semeru dan 6 peristiwa longsor diantaranya terparah. Terjadi di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang yang memakan tiga korban jiwa satu keluarga.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x