Lahar Dingin Semeru Terjang Aliran Sungai Besuk dan Lanang Kobokan Pronojiwo Lumajang

- 4 Februari 2022, 03:22 WIB
Lahar dinin gunung Semeru menerjang aliran sungai  Besuk dan Lanang Kobokan Desa Sumpit Urang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Lahar dinin gunung Semeru menerjang aliran sungai Besuk dan Lanang Kobokan Desa Sumpit Urang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. /Tangkapan layar YouTube @infosemeru/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Banjir lahar dingin dari lereng gunung Semeru Kamis 3 Februari 2022 petang mengalir deras di aliran sungai Besuk dan sungai Lanang Kobokan Desa Sumpit Urang Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Derasnya aliran lahar dingin mengakibatkan sejumlah kendaraan truk dan alat berat penambang pasir terjebak.

Teriakan peringatan Tim Reaksi Cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang serta relawan kurang ditanggapi para penanmbang pasir di sungai Besuk. “Padahal ketika lereng gunung Semeru sudah tertutup awan gelap dan dipastikan turun hujan masyarakat penambang sudah diperingati,” terang Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi, dikutip dari YouTube @infosemeru, Kamis 3 Feberuari 2022 malam.

Begitu aliran lahar dingin mulai mengalir petugas terus berteriak memperingati warga sekitar aliran sungai yang tengah menambah pasir dan batu. Warga baru berupaya menyelamatkan diri setelah terdengar suara gemuruh tanpa mampu menyelamatkan kendaraan dari dasar aliran sungai.

Baca Juga: Regulasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Keagamaan, Disiapkan Kemenag

“Sehari sebelumnya terjadi erupsi dan sudah diprediksi setiap Semeru sudah eruupsi kemudian hujan deras di daerah lereng sudah dapat dipastikan banjir lahar dingin. Air dengan kecepatan tinggi selain membawa taah lumpur sisa erupsi, juga bebatuan  hingga menimbulkan suara gemuruh,” ujar Patria Dwi Hastiadi.

Meski pada peristiwa yang berlangsung hampir satu jam lebih pada  pukul 14.00 WIB, sempat sejumlah warga terjebak aliran lahar dingin, namun tidak sampai jatuh korban jiwa.

“Kita secara rutin sudah memberitahu warga kalau Semeru masih dalam level III dan bila terjadi hujan dilereng dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas penambangan batu dan pasir di aliran sungai, tapi tetap saja warga melakukan dengan alasan kebutuhan,” ujar Patria Dwi Hastiadi yang tidak dapat menahan keinginan warga untuk melakukan aktifitas menambang batu dan pasir di aliran sungai Besuk maupun Lanang Koboka di Desa Sumpit Urang, Kecamatan Pronojiwo. (heriyanto)***  

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x