UPDATE, 28 Jenazah dari 48 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Teridentifikasi

- 18 Desember 2021, 20:21 WIB
Posko yang didirikan  BNPB, BPBD, Kementerian dan Lembaga setempat dalam mendukung penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru.
Posko yang didirikan BNPB, BPBD, Kementerian dan Lembaga setempat dalam mendukung penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru. /Dpk. BPBD Provinsi Jawa TImur/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Memasuki hari ke 15 pasca erupsi Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, JawaTimur, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah berhasil mengidentifikasi 28 jenazah dari 48 jenazah yang diketemukan. Aktivitas Gunung Semeru kembali mengalami peningkatan tim gabungan pencarian dan pertolongan erupsi Gunung Semeru pada Kamis 16 Desember 2021 menghentikan upaya evakuasi.

Dalam keterangan pers yang berlangung di Mapolda Jawa Timur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko, mengatakan bahwa hingga kini DVI Polda Jatim berhasil identifikasi 28 jenazah, menyisahkan  8 jenazah serta 8 body part . “Korban di ketahui sebagai Mujiyani berusia 50 tahun dengan jenis kelamin wanita yang berdomisili  di Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro,  Lumajang,” terang  Gatot Repli Handoko, di dampingi Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Erwin Zainul Hakim.

Berdasarkan hasil identifikasi tersebut menurut Gatot Repli Handoko, identifikasi DVI Polda Jatim, total sebanyak 28 jenazah berhasil diungkap identitasnya. “Identifikasi dilakukan melalui pencocokan Ante Mortem dan Post Mortem berupa pemeriksaan sekunder dan primer,” jelas Gatot Repli Handoko.

Baca Juga: UPDATE, Omicron di Tanah Air Nambah 2 Kasus, Satu Pulang dari Amerika Satunya dari Inggris

Ditambahkan Gatot Repli Handoko, Tim DVI Polda Jatim telah mengumpulkan 76 data ante mortem, diantaranya adalah 31 sample DNA, yang dikumpulkan dari 25 keluarga yang melapor ke Posko DVI. Sedangkan hasil pengungkapan hingga saat ini menyisahkan 8 body part serta 8 jenazah yang disimpan di cold storage rumah sakit.

Sementara secara terpisah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kegiatan pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru dihentikan sementara pada Kamis 16 Desember 2021. Keputusan dilakukan menyusul aktivitas Gunung Semeru yang kembali erupsi pada Kamis 16 Desember. 

"Semua personel SRU 1, SRU 2, SRU 3 ditarik dari lokasi pencarian menuju ke titik aman, kemudian ke posko. Pencarian hari ini dihentikan sementara. Hingga kini tercatat 56 korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, sebanyak 47 korban ditemukan di lokasi, sedangkan sembilan korban lainnya meninggal di rumah sakit dan 36 orang masih dalam pencarian,” terang Abdul Muhari.

Baca Juga: Ini Akan Dilakukan Satpol PP Kota Bandung Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Sementara untuk jumlah pengungsi terdampak erupsi Gunung Semeru menurut Abdul Muhari tercatat mencapai 10.565 jiwa. “Pengungsi tersebar di sejumlah titik di Kabupaten Lumajang, seperti di Kecamatan Pasirian di 7 titik mencapai 1.518 jiwa, di Kecamatan Candipuro di 8 titik ada 4.563 jiwa dan di Kecamatan Pronojiwo di 4 titik ada 1.056 jiwa,” ujar Abdul Muhari.

Selain itu, pegungsi juga terdapat di Kecamatan Sukodono ditempatkan di 10 titik sebanyak 334 jiwa, di  Kecamatan Sumbersuko di 8 titik ada 312 jiwa.  Juga di Kacamatan Yosowilangun di 9 titik jumlah pengungsi 97 jiwa, Kecamatan Pasrujambe ada 2 titik dengan jumlah pengungsi 197 jiwa dan  Kecamatan  Randuagung di 9 titik ada 31 jiwa pegungsi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x