Erupsi Semeru,  2.417,19 Hektar Lahan Terdampak

- 12 Desember 2021, 07:59 WIB
Citra satelit SPOT 7  Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tahun 20218 sebelum erupsi dan  7 Desember 2021 setelah erupsi.
Citra satelit SPOT 7 Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tahun 20218 sebelum erupsi dan 7 Desember 2021 setelah erupsi. /Sumber Humas BRIN/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur  Sabtu 4 Desember 2021 berdampak kerusakan pada lahan seluas 2.417,19 hektare. Hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) akan dipergunakan Tim Tanggap Darurat Bencana untuk menentukan keperluan logistik dan penanganan pengungsi serta menentukan besar kerugian dan rehabilitasinya.

Pelaksana Tugas (Plt), Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh, M Rokhis Khomarudin, dalam keterangan persnya mengatakan BRIN bersama ORPA dan Tim Tanggap Darurat Bencana, telah melakukan pengolahan dan analisis terhadap luasan area yang terdampak letusan Gunung Semeru yang terjadi Sabtu 4 Desember 2021 pekan lalu. “Hasil pengolahan dan analisis nantinya akan dianalisis lebih detail dengan data citra satelit yang lebih tinggi oleh Tim Tanggap Darurat bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana,” terang M Rokhis Khomarudin.

Disampaikan M Rokhis Khomarudin, riset dan analisis dilakukan BRIN dan ORPA terhadap area terdampak letusan Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut menggunakan data dari citra satelit SPOT 7. “Data yang digunakan untuk analisa tersebut adalah Data SPOT 7 tahun 2018 (sebelum letusan), data SPOT 7 tanggal 7 Desember 2021 (setelah bencana) dan data mosaik landsat 8 tahun 2021,” ujar  M. Rokhis Khomarudin.

Baca Juga: Arhan Absen, Elkan Baggott Siap Jadi Benteng Pertahanan Timnas Indonesia Kontra Laos!

Berdasarkan data yang di dapat tersebut menurut  Rokhis Khomarudin, total luasan wilayah yang terdampak letusan Gunung Semeru dapat diketahui. Hasil luasan penggunaan lahan ini masih berbasiskan data Landsat 8 mosaik yang masih memerlukan verifikasi dan validasi lebih lanjut.

Diketahui, lahan terdampak akibat letusan Gunung Semeru mencapai 2.417,2 Ha. “Kerusakan terdiri dari hutan seluas 909,8 Ha, lahan terbuka 764,5 Ha, hutan sekunder 243,1 Ha, lahan pertanian 161,5 Ha, ladang  atau tegalan 161,2 Ha, perkebunan 77,9 Ha, pemukiman 67,8 Ha, semak/belukar 20,8 ha dan tubuh air 10,4 Ha,” papar Rokhis Khomarudin.

Terhadap hasil pengolahan dan analisis menurut Rokhis Khomarudin. Tim Tanggap Darurat bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan menganalisis lebih detail dengan data citra satelit yang lebih tinggi. “Hasil analisis ini nantinya digunakan untuk menentukan keperluan logistik dan penanganan pengungsi serta menentukan besar kerugian dan rehabilitasinya,” ujar Rokhis Khomarudin.

Baca Juga: BTS Duduki Peringkat Pertama Grup Band Pria yang Banyak Disukai

Sampai saat ini menurut Rokhis Khomarudin, satelit yang digunakan untuk mendapatkan data citra sebuah wilayah adalah milik negara lain. “Satelit yang kita miliki saat ini masih bersifat eksperimental dan belum cukup untuk menganalisa kerusakan secara lebih detail, dan ke depan kalau kita punya satelit sendiri akan lebih baik dalam melakukan pemantauan bumi,” ujar Rokhis Khomarudin, seraya menambahkan pihaknya berharap dapat segera mewujudkan pembangunan satelit nasional observasi bumi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x