Gempa Bumi Tektonik Terus Guncang Wilayah Kepulauan Maluku Utara

- 22 Juli 2023, 04:36 WIB
Informasi pusat gempa bumi yang melanda wilayah Maluku Utara sepanjang Sabtu 22 Juli 2023 dini hari telah terjadi 21 peristiwa gempa bumi.
Informasi pusat gempa bumi yang melanda wilayah Maluku Utara sepanjang Sabtu 22 Juli 2023 dini hari telah terjadi 21 peristiwa gempa bumi. /Tangapanlayar instagram @infobmkgmalut/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempa bumi tektonik hingga Sabtu 22 Juli 2023 masih terus mengguncang sejumlah wilayah kepulauan Maluku Utara, khususnya di Pulau Sanana dan Obi. Sejak Sabtu 22 Juli 2023 pukul 00.34WIT atau Jumat 21 Juli 2023 pukul 11.34 WIB hingga pukul 02.27 WIB atau 00.27 WIB telah terjadi 21 gempa bumi tektonik.

Sebagaimana dikutip dari laporan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah Maluku Utara, rangkaian gempa bumi terjadi pada pukul 00.34 WIT dengan kekuatan magnitudo 3.4. Pusat gempa bumi berada di kedalaman 9 kilometer di 79 kilometer Timur Laut pulau Sanana dan 139 kilometer Barat pulau Obi. Terakhir pada pukul 02.27 WIT atau 00.27 WIB dengan kekuatan 3.9 yang berpusat di kedalaman 179 kilometer di 125 kilometer Utara pulau Tempa dan 203 kilometer Barat Kepulauan Tanimbar.

Diantara 21 rangkaian gempa bumi tektonik yang melanda wilayah Maluku Utara,  dikutip dari instagram @infobmkgmaluku, gempa bumi yang terjadi di Kepulauan Sasana dan Obi serta Tanimbar yang paling besar. Diinformasikan gempa bumi yang melanda pulau Sanana dan Obi pada pukul 03.33 WIT dengan kekuatan 4.7 dan yang melanda Kepulauan Tanimbar memiliki kekuatan magnitudo 4.6.

Baca Juga: Pulau Sanana dan Obi di Maluku Utara Terus di Guncang Gempa Bumi Tektonik

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono saat terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 5.2 yang melanda pulau Sanana dan Obi,  Maluku Utara Senin 17 Juli 2023 baru lalu menyatakan bahwa rangkaian gempa bumi terjadi akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi," kata Daryono.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber gempa bumi menurut Daryono menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.  Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.  

Baca Juga: Maluku Utara Pagi Ini Tlah di Guncang 5 Kali Gempa Bumi, Terbesar Magnitudo 4,8

Terhadap rangkaian gempa bumi yang melanda, Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar Daryono mengingatkan.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.****

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah