Resmi, di Kabupaten Garut KBM Tatap Muka Diselenggarakan

- 20 April 2021, 10:18 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan saat berdialig dengan seorang siswa di SMPN 1 Garut terkait dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka yang kembali dilaksanakan.
Bupati Garut Rudy Gunawan saat berdialig dengan seorang siswa di SMPN 1 Garut terkait dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka yang kembali dilaksanakan. /Foto : Diskominfo Kabupaten Garut

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Garut Rudy Gunawan telah mengeluarkan izin simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah tatap muka di sejumlah wilayah Kabupaten Garut. Simulasi sekolah tatap muka dilakukan dengan kapasitas 30 persen sampai dengan 50 persen menjalankan protokol kesehatan sangat ketat.

Simulasi KBM tatap muka diselenggarakan mulai dari sekolah untuk anak Taman Kanak-kanak (TK) / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan SMP Sekolah Menengah Pertama(SMP) di Kabupaten Garut. 

“Pemerintah Kabupaten Garut dan saya selaku Bupati Garut dan Satgas Covid-19 Kabupaten Garut memberikan izin untuk melakukan simulasi sekolah bagi anak-anak SD, anak-anak SMP, bagi anak-anak TK dan juga sedikit PAUD dengan kapasitas 30persen sampai dengan 50persen dan ini merupakan simulasi dari Gerakan Ayo (Masuk) Sekolah kita utamakan protokol kesehatan,” ujar Rudy Gunawan.

Dikatakan Rudy Gunawan, pihaknya melakukan pemantauan langsung simulasi KMB tatap muka di sekolah di Kabupaten Garut. Seperti di SMPN 1 Garut untuk melihat bagaimana persiapan serta penerapan protokol kesehatan menjelang kembalinya anak-anak belajar di sekolah.

“Saya hari ini mengecek di SMP 1 Garut sekolah kebanggaan Kabupaten Garut ini ada team guard kita pastikan mereka pakai masker dan di sekolah sudah dipersiapkan cuci tangan, adanya social distancing dan tentunya kita mengurangi jam  menjadi tiga jam. Ayo kita gerakkan lagi anak-anak semangat ke sekolah,” ujar Rudy Gunawan.

Dalam keterangannya Kepala SMPN 1 Garut, Aceng Mulyana mengatakan simulasi KBM tatap muka dibagi melalui beberapa sesi. Pihaknya juga menyiapkan 16 ruangan untuk proses KBM tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Dibagi sesi dan kebetulan kami mencoba untuk minggu ini itu ada 8 kelas berarti kali dua ada 16 ruangan yang disiapkan disterilkan dan insyaallah untuk minggu depan kami tambahkan lagi untuk melihat momen ini apakah protokol kesehatan anak-anak ini betul-betul sudah mantap dan sudah bisa dijalankan semaksimal mungkin,” ujar Aceng.

Menurut Aceng, yang melaksanakan simulasi sekolah kali ini adalah peserta didik dari kelas 7 dan kelas 8 dikarenakan kelas 9 sudah hampir selesai materi pembelajarannya.

“Untuk kelas 7 dan kelas 8, karena kelas 9 sudah hampir selesai materi pembelajarannya jadi kelas 7 dan kelas 8. Jumlah siswa yang hadir hampir 160 dari 800 siswa kelas 7 dan kelas 8,” terangnya.

Ia berharap dengan simulasi KBM tatap muka  menjadi kebiasaan baru dan momentum penting dalam penerapan protokol kesehatan dalam proses belajar siswa.  “Harapannya kami, mudah-mudahan ini menjadi kebiasaan baru baik bagi kami maupun peserta didik dan ini adalah momentum penting bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang sebenarnya di satuan pendidikan ini,” ujar Aceng. (iwan rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah