Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Anggota Komisi III DPR-RI H. Cucun Ahmad Syamsurijal, tegaskan kehadiran insan pers merupakan pilar demokrasi sebagai penyambung lidah untuk menyampaikan informasi kepada publik. Kehadiran media sosial itu menjadi tantangan yang cukup berat bagi para pemilik media yang sudah lama ada.
"Apalagi tantangan sekarang ini, dengan hadirnya media sosial. Pemilik media harus melakukan hal inovasi, dalam menyuguhkan berita kepada masyarakat itu mudah dicerna dan informasi tersampaikan kepada masyarakat," tegas Cucun Ahmad Syamsurijal, pada even ‘Choice Award 1.0’ yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Bandung Raya yang dilaksanakan di cafe Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung, Senin 29 Maret 2021 malam.
Dikatakan Cucun Ahmad Syamsurijal, kehadiran media sosial itu menjadi tantangan yang cukup berat bagi para pemilik media yang sudah lama ada. "Insan pers ini bagian dari perjuangan saya. Saya bisa hadir di tengah-tengah masyarakat karena ada insan pers," kata Cucun Ahmad Syamsurijal.
Baca Juga: Dalam Satu Malam Maling Beraksi di Dua Kantor Gondol Barang Elektronik
"Sesuai amanat Gubernur Jabar, siapapun juga tak mengejar suatu penghargaan. Tapi betul betul pure mereka melakuan pengabdian kepada umat, pengabdian kepada masyarakat. Proses penghargaan ini bagian daripada suatu motivasi atau suporting orang mau berbuat melakukan hal yang terbaik di tengah-tengah masyarakat," ujar Cucun Ahmad Syamsurijal kepada wartawan.
Selain Anggota Komisi III DPR-RI H. Cucun Ahmad Syamsurijal, penghargaan IJTI ‘Choice Award 1.0’ diberikan kepada sejumlah pejabat pemerintahan maupun dari kalangan BUMN. Diantaranya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf Macan Effendi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI H. Dedi Mulyadi, dan Gubernur Jabar H. Ridwan Kamil.
Juga, Kepala Kanwil Kemenag Jabar H. Adib, Bupati Bandung terpilih HM. Dadang Supriatna, Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran, Direktur Utama PT. Geo Dipa Energi Riki F Ibrahim dan pihak lainnya. (neni mardiana)***
