PR Besar, Bencana Alam Tahunan di Kabupaten Bandung

- 21 November 2021, 05:44 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar,saat meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar,saat meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Bandung harus tanggap atasi bencana alam tahunan setiap memasuki musim penghujan. Sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung merupakan daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor yang rutin terjadi setiap tahun menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi Pemerintah Kabupaten Bandung beserta jajarannya.

“Ini harus menjadi pekerjaan bersama antara pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dalam  melakukan langkah-langkah dan mencari solusi terbaik dalam upaya mengurangi risiko bencana. Khususnya di wilayah yang selama ini menjadi langganan bencana seperti di Kecamatan Rancaekek, Majalaya, Banjaran, Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar, terkait sejumlah bencana yang mulai terjadi disejumlah wilayah Kabupaten Bandung dalam beberapa pekan terakhir.

Disampaikan Cecep Suhendar saat dirinya melakukan peninjauan ke lokasi bencana bantaran sungai Cikeruh yang mengalami jebol  di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, sebenarnya tidak perlu berulang terjadi. “Dalam beberapa pekan ini saja kejadiannya untuk ketigakalinya, sebenarnya tidak perlu berulang bila sudah tahu dan langsung melakukan antisipasi,” ujar Cecep Suhendar.

Baca Juga: Liga Inggris, The Reds Menang Diwarnai Kartu Kuning Untuk Arteta dan Klopp

Dikatakan Cecep Suhendar, sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung merupakan kawasan rawan bencana banjir dan tanah longsor. Banjir dan longsor terjadi akibat alihfungsi lahan akibat pembangunan dan pemanfaatan lahan lainnya.

Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jawa Barat, pembangunan di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung menurut Cecep Suhendar, cukup memakan lahan yang cukup luas. Dicontohkannya pembangunan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang berada di Kecamatan Rancaekek dan kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung. 

"Tentunya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan sebaliknya itu, harus diimbangi dengan pembangunan fasilitas untuk penanggulangan bencana banjir. Di antaranya, harus segera dibangun danau buatan untuk mengurangi risiko banjir atau mengurangi beban genangan air di Kecamatan Rancaekek," ungkapnya.

Saat ini, Cecep Suhendar melihat, disaat lahan yang semula menjadi resapan air sudah terjadi alih fungsi dan sudah terjadi pengurukan lahan setinggi 6-7 meter, akhirnya air mengalir ke permukiman warga. 

Baca Juga: Liga 1 Idonesia 2021-2022, Rekor Tak Terkalahkan Persib Bandung Tumbang di Tangan Musuh Bebuyutan

"Seharusnya, air mengalir ke aliran air yang sesungguhnya, di antaranya ke penampang aliran sungai. Kalau ada danau, aliran air itu bisa ke danau. Sekarang terjadi lagi banjir di Rancaekek yang disebabkan terjadi alih fungsi lahan tadi," ungkap Cecep Suhendar.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x