Tanggul Cisunggalah Terus Jebol, Camat Solokanjeruk Rofiran Getol Mantau

- 14 Desember 2021, 23:00 WIB
Warga memeriksa kondisi tanggul bantaran sungai Cisunggalah  di Desa Panyandap Kecamaan Solokanjeruk Kabupaten Bandung yang beberapakali jebol.
Warga memeriksa kondisi tanggul bantaran sungai Cisunggalah di Desa Panyandap Kecamaan Solokanjeruk Kabupaten Bandung yang beberapakali jebol. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Camat Solokanjeruk Rofiran terus memantau kondisi aliran sungai Cisunggalah di Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung yang rawan meluap disaat turun hujan deras di bagian hulu sungai itu. Terakhir tanggul yang terbuat dari karung berisi tanah dan pasir pada Jumat 10 Desember 2021 sore,  kembali jebol yang kedua kalinya akibat tak kuat menahan derasnya luapan air sungai tersebut. 

"Begitu tanggul Sungai Cisunggalah kembali jebol, tumpukan karung berisi tanah dan pasir yang sebelumnya jebol, setelah aliran air surut, tanggul yang terbuat dari karung tersebut kembali dipasang. Namun kali ini dalam proses pemasangannya turut dipasang beronjong yang terbuat dari batu belah, supaya tahan dari derasnya luapan air sungai," tutur Rofiran kepada Portal Bandung Timur di Solokanjeruk, Selasa 14 Desember 2021 sore.

Menurut Rofiran, bahwa pihaknya terus koordinasi dengan pejabat di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, disaat tanggul aliran sungai itu rawan jebol. "Termasuk saat tanggul sungai itu jebol, saya langsung komunikasi dengan pihak BBWS Citarum," katanya.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem pada 12 Desember

Ia berharap kepada BBWS Citarum segera ada penanganan bantaran Sungai Cisunggalah yang rawan jebol tersebut. "Terutama tanggul Sungai Cisunggalah dengan struktur tanah, yang dinilai rawan jebol dan berisiko terhadap permukiman warga," ungkapnya.

Dikatakan Rofiran, sepanjang 800 meter bantaran Sungai Cisunggalah dengan struktur tanggul yang masih tanah dan terbagi di beberapa lokasi. "Penanganan tanggul dengan struktur masih dalam kondisi tanah itu harus segera dibangun tembok penahan luapan air supaya tidak rawan jebol," katanya.

Baca Juga: Gempa NTT, Sepanjang Pagi hingga Siang Terjadi 20 Kali Gempa Susulan

Berdasarkan informasi, imbuhnya, pengerjaan tembok atau tanggul  penahan luapan air itu pada 2022 mendatang. "Kita dari pemerintahan setempat hanya mengusulkan saja. Sedangkan pengerjannya ada pada kewenangan dari BBWS Citarum. Mudah-mudahan pada tahun mendatang mulai ada pengerjaan tanggul atau tembok penahan luapan air, supaya tidak rawan jebol," ungkapnya. 

Ia pun berharap dalam proses pengerjaan tanggul permanen itu, lokasinya digeser untuk lebih memperlebar aliran air. Supaya daya tampung air atau debit air yang mengalir lebih banyak. "Pergeseran pembuatan tanggul permanen itu, terutama di lokasi lahan yang masih kosong. Supaya tidak menganggu rumah warga. Meski di sepanjang aliran sungai itu banyak terdapat rumah," katanya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x