Takut Covid dan Omicron, Tapi Masih Banyak Masyarakat Abai Prokes dan Tidak Mau di Vaksin

- 28 Januari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi varian Omicron.  Masyarakat khawatir penyebaran Covid-19 dan varian Omicron tapi masih abai protokol kesehatan serta tidak mau di vaksin.
Ilustrasi varian Omicron. Masyarakat khawatir penyebaran Covid-19 dan varian Omicron tapi masih abai protokol kesehatan serta tidak mau di vaksin. /pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menghadapi ancaman penyebaran Covid-19 varian Omicron masyarakat diingatkan untuk meningkatan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Pelaku perjalanan lebih dari tiga hari  patut untuk diwaspadai.

“Mewaspadai ancaman varian baru Covid-19  varian Omicron, masyarakat tidak boleh lengah dengan protokol kesehatan, di antaranya tetap disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Selain menghindari tempat-tempat kerumunan dan mengurangi aktivitas fisik yang tidak penting,” tegas  Kepala Puskesmas Majalaya dr. H. Dadan Permana.

Bila sudah melaksanakan,  menurut Dadan Permana , tapi di lapangan masih ada warga yang lalai baru disuport dengan vaksin. “Semua harus divaksin, tak boleh nolak lagi karena alasan enggak ada waktu, tapi kenyatannya, banyak orang yang datang untuk divaksin karena ketakutan terpapar Covid-19 dan karena keperluan pekerjaan," papar Dadan Permana kepada Portal Bandung Timur  melalui sambungan telepon, Kamis, 27 Januari 2022 malam.

Baca Juga: Laksanakan Amalan Ini, Untuk menjadi Muslim yang Takwa dan Mendapat Ampunan Allah SWT

Yang penting lagi, kata Dadan, untuk mewaspadai ancaman varian baru Omicron, bilamana ada orang pulang dari luar rumah lebih dari tiga hari, itu perlu diwaspadai.

"Apalagi kalau ada warga yang baru pulang dari luar daerah maupun luar negeri, termasuk luar kabupaten/kota atau provinsi, itu harus diwaspadai," ucap Dadan.

Karena saat ini, Dadan melihat sudah banyak warga yang tidak peduli terkait ancaman varian baru tersebut. Berbeda dengan kejadian dulu, katanya, disaat pemerintah melaksanakan kebijakan baru Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lalu.

"Sekarang, pelaku perjalanan yang harus diwaspadai. Sebab, kalau tidak ke manan-mana, tidak akan saling menularkan virus Omicron. Covid-19, varian lama saja sekarang sudah menurun. Bahkan mulai tidak ada kasus, dan saat ini tidak begitu menular jika dibandingkan Omicron," kata Dadan Permana.

Baca Juga: Jembatan Gantung Ciseureuh Nyaris Putus Dlewati Anak Sekolah Viral, Tim JQR Lakukan Peninjauan

Dadan kembali mengatakan, pelaku perjalanan lebih dari tiga hari, itu patut diwaspadai. Untuk itu, Satgas Covid-19 dari mulai tingkat desa sampai ke RW harus melakukan pemantauan ke lapangan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah