Kasus Covid-19 Mayoritas non-Omicron, Pemprov Jabar Maksimalkan Pemberian Obat Gratis

- 25 Januari 2022, 21:30 WIB
Program vaksinasi di Jawa Barat hingga Selasa, 25 Januari 2022 capaian dosis pertama sudah 86 persen, sedangkan dosis kedua telah mencapai 56 persen. 
Program vaksinasi di Jawa Barat hingga Selasa, 25 Januari 2022 capaian dosis pertama sudah 86 persen, sedangkan dosis kedua telah mencapai 56 persen.  /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Penanggulangan kasus Covid-19 Jawa Barat varian omicron dilaporkan masih terkendali. Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dari 33 kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa Barat, saat ini sebanyak 31 diantaranya telah dinyatakan sembuh, dan hanya dua kasus yang masih dalam proses perawatan.

"Dari 15 kasus kemudian ditambah 18 kasus atau 33 kasus, kini 31 kasus sudah sembuh sehingga kasus yang terkonfirmasi omicron yang masih dirawat hanya dua orang. Jadi ini mengkonfirmasi omicron cepat menular tapi cepat sembuh. Kecepatan sembuhnya 3 sampai 4 hari jadi yang pertama 15 orang kena omicron sudah sembuh semua, kemarin 18 orang dan kini tersisa 2 orang lagi,” ungkap Ridwan Kamil usai mengikuti rapat penanggulangan Covid-19 di Gedung Sate, Selasa 25 Januari 2022.

Untuk Omicron, tegas Ridwan Kamil, di Jabar sangat terkendali. Menurutnya, transmisi lokal itu berasal dari orang-orang yang bepergian di luar negeri seperti di kabupaten Bandung itu dari bapaknya yang baru datang dari luar negeri walaupun sudah di karantina ternyata omicronnya muncul waktunya panjang setelah 10 hari karantina.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Terdiri Dari 6 Seksi Dioperasikan Secara Bertahap

"Kemudian menular pada keluarga dan itu masuk definisi penularan di level komunitas tapi enggak usah khawatir yang penting waspada masyarakat prokes ketat karena kami ingin hidup tetap produktif karena ekonomi pertumbuhan sudah sangat baik, jadi kita jaga momentum ini,”katanya.

Saat ini, kata Ridwan Kamil, ada 38 kasus Covid-19 yang dirawat di pusat isolasi, lainnya isolasi mandiri sehingga memang relatif masih terkendali. Menurutnya, mayoritas pasien melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan penanganan yang sama seperti dulu yakni, rata-rata membutuhkan obat.

"Sehingga pengiriman obat gratis sudah diperintahkan untuk cepat dilakukan, apalagi sekarang kan tipe obat makin banyak dan makin lebih canggih,"tambahnya.

Baca Juga: Sambut Imlek, Vihara Dharma Ramsi Siapkan 260 Lilin

Ridwan Kamil menjelaskan, dibandingkan dengan kasus Covid-19 pada Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur pasien atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit mencapai 40 persen. Sementara, tambahnya, saat ini masih di rentang 7 persen.

"Artinya vaksinasi itu berhasil, karena dulu di tahun lalu vaksinasi belum dilaksanakan, virusnya masuk hilir mudik ke banyak orang, sekarang kami yakin virus ini beredar tapi sudah rentan ke tubuh kita yang rata-rata sudah divaksin,” ujar dia.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah