Banjir di Kota Bandung dan Cimahi, Bukti Pemerintah dan Warga Tidak Siap

- 6 Desember 2023, 23:14 WIB
Luapan Sungai Citepus pada Selasa 5 Desember 2023 malam ditenggarai akibat benteng sungai jebol dan sedimentasi.
Luapan Sungai Citepus pada Selasa 5 Desember 2023 malam ditenggarai akibat benteng sungai jebol dan sedimentasi. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pemerhati lingkungan Muzakir Ramdan menilai banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung dan Kota Cimahi menunjukan ketidaksiapan pemerintah dan warga menghadapi musim penghujan. Penanganan lingkungan oleh pemerintah setengah hati serta baru sebatas seremonial, dan masyarakat belum mendukung sepenuhnya.

“Pendapat sebagaian pimpinan di pemerintahan bahwa banjir yang terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi ataupun cuaca ekstrem, hanya alasan pembenar. Karena berdasarkan informasi BMKG curah hujan normal bahkan cenderung ringan hingga sedang, tidak tinggi ataupun lebat, demikian pula dengan waktunya tidak lama,” ujar Muzakir Ramdan dari komunitas Susur Sungai dan Gunung, kepada Portal Bandung Timur, Rabu 6 Desember 2023 malam.

Dicontohkan Muzakir Ramdan, kegiatan Mapag Hujan di Kota Bandung, dilakukan yang melibatkan sejumlah elemen jajaran pemerintahan kewilayahan dan warga  hanya dilakukan saat pencanangan. “Setelah usai pencanangan kembali beberesih sungai hanya dilakukan gober dan dari TNI Citarum Harum, jadi program hanya sebatas seremonial saja,” kata Muzakir Ramdan.

Baca Juga: Hujan di Bandung Timur Sesaat, Banjir Cileuncang Lama Saat

Hal lain dicontohkan Muzakir Ramdan terkait penanganan daerah aliran sungai serta pengangkatan sedimentasi dilakukan hanya sekitar jembatan. “Hal yang sangat terlihat adalah sepanjang jalan Jakarta dan Terusan Jakarta, sungai Cicadas, Cidurian, Ciparungpung dan Cipamokolan, hanya dibersihkan di dekat jembatan yang terlihat dari jalan, sedangkan ke wilayah pemukiman sampah dan sedimentasi masih dibiarkan,” kata Muzakir Ramdan.

Selain itu juga perbaikan drainase ataupun jembatan dilakukan menjelang masuk musim penghujan. “Lihat saja di Jalan AH Nasution Cikadut dan depan Pasar Gedebage, kenapa baru beberapa hari ini dipasang Culvert Box, kenapa tidak jauh-jauh hari sebelum masuk musim penghujan,” kata Muzakir Ramdan.

Pemasangan Culvert Box atau gorng-gorong cor di depan Pasar Induk Gedebage dikebut dalam beberapah hari ini.
Pemasangan Culvert Box atau gorng-gorong cor di depan Pasar Induk Gedebage dikebut dalam beberapah hari ini.
Hal yang sama juga dilakukan oleh jajaran pemerintah di Kota Cimahi, saat akan masuk musim penghujan baru mau dilaksanakan pengerukan atau normalisasi sungai. Demikian pula dnegan pelibatan warga dalam menangani masalah sampah sekitar aliran sungai.

“Jadi kalau Kota Bandung ataupun Cimahi masih banjir jaga curah hujan dijadikan alasan. Tapi karena tidak ada persiapan serius yang dilakukan untuk menanggulangi banjir di setiap musim penghujan,” pungkas Muzakir Ramdan.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah