Banjir di Kota Cimahi Ketinggian Air hingga 2 Meter, Warga Butuh Disinfektan dan Antiseptik

- 6 Desember 2023, 22:05 WIB
Warga di RT02 RW02 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi menunjukan bekas air yang mencapai ketinggian 3 meter saat banjir Selasa 5 Desember malam hingga Rabu 6 Desember 2023 dinihari.
Warga di RT02 RW02 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi menunjukan bekas air yang mencapai ketinggian 3 meter saat banjir Selasa 5 Desember malam hingga Rabu 6 Desember 2023 dinihari. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Banjir di Kota Cimahi sepanjang Selasa 5 Desember 2023 hingga Rabu 6 Desember 2023 dini hari  merupakan banjir terparah. Wilayah di Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat  merupakan wilayah terdampak paling parah dengan ketinggian air hingga 2 meter.

“Tahun ini merupakan banjir yang terparah dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2022 lalu diakhir musim penghujan banjir mencapai sedada orang dewasa, tadi malam di beberapa lokasi ketinggian mencapai lebih dari tubuh orang dewasa,”  ujar Sarip seorang warga di RT 02 RW 02 Sukahaji, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, seraya menunjukan tanda bekas air di dinding rumahnya.

Dikatakan Sarip, sejak dulu wilayah RW 02 Sukahaji di Kelurahan Melong merupakan langganan banjir setiap musim penghujan. “Karena wilayah Melong ini merupakan pertemuan sungai dan anak sungai dari Kota Bandung maupun Kota Cimahi sebelum mengalir ke Citarum,” kata Sarip.

Baca Juga: Banjir Sergap Kota Bandung dan Kota Cimahi, Sejumlah Sungai dan Anak Sungai Meluap

Dikatakan Sarip, selain sungai Cibeureum yang merupakan sungai utama yang mengalir dari wilayah Sarijadi Kota Bandung, juga sungai Cibaligo yang merupakan muara sungai Ciputri dan Ciwarga yang berasal dari Gunung Batu. “Kalau hujan di wilayah Cimahi  atau Bandung, paling banjir cileuncang setinggi betis, tapi kalau sudah hujan diwilayah Gunung Batu dan Sarijadi pasti banjir besar,” kata Sarip.

Hal tersebut dibenarkan oleh Lurah Melong, Dian Rohmat saat ditemui awak media di lokasi banjir RW 02. “Wilayah RW 02 ini yang paling parah terdampak banjir setiap musim hujan terutama di RT 02, meski rumah sudah banyak yang ditinggikan hingga 1 meter, tapi saat hujan semalam masih tetap terendam,” kata Dian Rohmat.

Dikatakan Dian Rohmat, banjir akibat hujan yang terjadi sejak pukul 17.00 WIB mengakibatkan banjir disejumlah wilayah Kelurahan Melong dengan ketinggaian air bervariasi antara 60 centimeter hingga 2 meter. “RW 02 ini paling parah, ada sekitar 350 rumah yang terdampak, bahkan di RT 02 sampai 3 meter ketinggian air,” ujar Dian Rohmat.

Baca Juga: Hujan di Bandung Timur Sesaat, Banjir Cileuncang Lama Saat

Banjir yang melanda wilayah Melong menurut Dian Rohmat disejumlah wilayah baru berangsur surut menjelang pukul 22.00 WIB. “Banjir kali ini lambat surutnya, mungkin karena sungai Citarum yang menjadi muara sungai-sungai juga meluap. Dibeberapa wilayah air berangsung surut sekitar pukul 10 malam, tapi dibeberapa titik yang parah terdampak baru surut menjelang subuh,” kata Dian Rohmat.

Saat ini menurut Dian Rohmat warga selain membutuhkan air bersih untuk masak, juga membutuhkan cairan disinfektan untuk membersihkan rumah maupun lingkungan. “Karena banjir pertama ini selain airnya keruh hitam pekat juga membawa sampah, dikhawatirkan menjadi sumber penyakit,” kata Dian Rohmat.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x