Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Video kerumunan saat pertunjukan tari barongsai di Perayaan Tahun Baru Imlek bertebaran di jejaring media sosial twitter. Mayoritas postingan tersebut mengaitkan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat yang dilakukan saat perayaan hari besar Umat Islam, Lebaran. Kata lebaran pun menjadi pupuler dengan 3.595 Tweet pada Kamis pagi,3 Februari 2022
Salah satunya seperti yang diposting oleh pemilik akun @dedeesetya. dalam postingannya ia mengunggah video kerumanan imlek di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung yang sempat viral di media sosial.
"Ga mungkin bilang udah pake protokol ketat, kan bisa dihitung jumlah pengunjung waktu masuk. Bukti Omicron tidak ditakuti dan orang bebas sebebas bebasnya di hari Raya Imlek, entah saat Lebaran," tulisnya.
Hal senada juga disampaikan pemilik akun @hoipolloys. "Awas ya entar ramadan/lebaran mo pergi ibadah di batasi," ungkapnya
ada juga warganet yang mendokumentasikan video tersebut untuk perbandingan sat lebaran nanti
"Omicron datang tidak dengan tiba2 ..ada kejadian sebelumnya...jangan sampai lebaran ..omicron meledak. Yang disalahkan orang mudik," kata dia melalui postingannya.
Kerumunan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung menjadi sorotan karena memicu kerumunan massa yang sangat besar. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi tegaskan sedang mendalami dugaan pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) yang terjadi di sejumlah mal di Kota Bandung. Penyelidikan dilakukan Satpol PP dan juga Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung menyusul gelaran seni Barongsai yang memicu kerumunan.
"jika terbukti melanggar protokol kesehatan, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang telah diatur dalam Peraturan Wali Kota Bandung," kata Rasdian Setiadi, saat dihubungi Portal Bandung Timur melalui pesan singkat, Rabu, 3 Februari 2022.
Rasdian Setiaji juga menyebut, pihaknya saat ini tengah melakukan pendalaman terkait kerumunan yang diduga melanggar Prokes tersebut.
"Kita bersama Polrestabes Bandung, akan periksa tentang bagaimana kegiatan kemarin bisa terjadi kerumunan seperti itu," papar Rasdian Setiadi.
