Ini Dia Rangkaian Peribadatan Orang Tionghoa Menjelang Imlek Hingga Perayaan Cap Go Meh

- 9 Februari 2024, 20:26 WIB
Pemerhati Budaya Tionghoa, Kristanto
Pemerhati Budaya Tionghoa, Kristanto /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Imlek atau Imlik bagi umat Khonghucu diperingati juga sebagai tahun baru. Warga keturunan Cina di Jawa Tengah biasa menyebut istilah imlek dengan Tembaru, yang berarti Tahun Baru.

Rangkaian kegiatan ritual peribadatan orang Tionghoa pun dilakukan bukan hanya saat perayaan Imlek saja, melinkan dilakukan sebelum dan sesudah Imlek hingga puncaknya pada tanggal 15 bulan pertama dalam kalender cina, yang sering dikenal dengan istilan Cap Go Meh.

Pemerhati Budaya Tionghoa di Pati Jawa Tengah, Kristanto mengatakan, ada beberapa ritual persebahyangan yang biasa dilakukan oleh warga Tionghoa menjelang dan setelah Imlek. Salah satunya, kata dia, adalah Tan Sek atau sembahyang tutup tahun.

"Sembahyang tutup tahun ini, dilaksanakan pada tanggal 29 atau 30 Cap jigwee atau bulan ke-12," kata Kristanto melalui keterangan yang terima melaui pesan suara, Jumat 9 Februari 2024.

Sebelum dilaksanakan Tan Sek, kata Kristanto, yakni pada tanggal 24 Cap jig gwee, umat Khonghucu melaksanakan sembahyang Toapekong atau Dahyang Dapur.

"Pada tanggal itu, Toapekong Dapur naik ke Surga untuk melaporkan kepada yang maha kuasa mengenai kebaikan dan keburukan seluruh manusia di dalam dunia," ungkapnya.

Karena itu, Lanjut Kristanto, pada tanggal 24 Cap jig gwee, orang Tionghoa mengadakan sembahyang dengan membakar Kom-coa atau kertas emas yang dipersembahkan untuk Toapekong tersebut.

"Harapannya,agar dosa-dosa mereka di dalam dunia daoat diperingan dengan cara memberikan hadiah Kim-coa tersebut," kata Kristanto.

Setelah itu, pada tanggal 4 bulan Ciag gwee atau bulan pertama dalam kalender Cina, ada yang disebut dengan Cih Aang. Kristanto mengatakan, Cih Ang adalah kegiatan penjemputan Toapekong Dapur yang turun dari surga, sehingga kembali dilakukan sembahyang petang pada tanggal 3 di bulan tersebut.

Selanjutnya, ada lagi peribadatan yang dilakukan pada tanggal 9 Cia gwe. Orang Tionghoa beranggapan bahwa tanggal tersebut adalah hari ulang tahun Tuhan yang maha kuasa.

"Maka diadakan kembali sembahyang dengan sajen buah-buahan serta kegiatan ritual membakar kayu cendana pada waktu petang di tanggal 8 Cia gwee," papar Kristanto.

Kegiatan puncak dari peringatan Imlek, kata kristanto adalah Cap Go Meh, atau Goan Siauw. Menurut dia, tanggal 15 Cia gwee dianggap oleh orang Tionghoa sebagai hari ulang tahun roh yang memerintah di dalam surga, yang bernama Sianggoan Tian Koan.

"Pesta Cap Go meh pada zaman dulu dilakukan secara sangat meriah. Banyak juga para dermawan yang mememberikan amal pada kelenteng-kelenteng atau orang-orang miskin di sekitarnya," pungkas Kristanto.***

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah