NFA dan Bulog Perpanjang Bantuan Beras Tambahan Hingga Maret 2024, Ini Skema Lengkapnya

- 27 Oktober 2023, 19:53 WIB
Presiden Joko Widodo perintahkan NFA dan Bulog agar bantuan pangan beras tahap kedua terus dilanjutkan sampai Desember
Presiden Joko Widodo perintahkan NFA dan Bulog agar bantuan pangan beras tahap kedua terus dilanjutkan sampai Desember /syifa

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah mengambil langkah strategis untuk mengurangi dampak El Nino dengan menyiapkan skema bantuan pangan beras tambahan.

Rencananya skema bantuan pangan beras tambahan ini akan mulai digulirkan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Bulog pada akhir 2023 dan awal 2024.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar bantuan pangan beras tahap kedua terus dilanjutkan sampai Desember, tentu kami secara sigap akan mempersiapkannya,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Jumat 27 Oktober 2023.

Arief menuturkan, pada awalnya bantuan pangan beras ini penyalurannya untuk tiga bulan lalu diperpanjang kembali hingga Maret 2024.

Hal ini, tegas Arif, bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, terlebih dampak El Nino yang telah berlangsung sejak September hingga Oktober ini, masih bisa dirasakan oleh masyarakat hingga dua bulan kemudian.

Secara garis besar, tuturnya, jumlah stok yang dibutuhkan Bulog dalam melakukan stabilisasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan dalam perpanjangan bantuan pangan beras pada Desember ini sekitar 200 ribu ton. Lalu stok untuk Januari sampai Maret 2024 berkisar lebih dari 600 ribu ton.

“Kemudian terhadap rencana melanjutkan bantuan pangan beras sampai Maret di tahun depan (2024), kami juga akan persiapkan bersama kementerian dan lembaga terkait serta Perum Bulog. Persiapan yang mendetail terutama dalam hal memastikan ketersediaan pasokan, harus menjadi fokus,” ujar Arief.

Lebih lanjut Arief, mengatakan jumlah penerima bantuan pangan direvisi oleh Kementerian Sosial menjadi 20,662 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya dari yang sebelumnya 21,3 juta KPM.

Penajaman keakuratan data tersebut, katanya lagi, bertujuan agar bantuan pangan beras pangan semakin tepat sasaran. Apabila ada KPM tidak sesuai dengan data, maka dapat dilakukan penggantian oleh pemerintah desa/kelurahan.

“Jadi jika ada keluhan masyarakat yang belum masuk ke dalam KPM, tentunya dapat segera melaporkan ke RT/RW atau kepala desa/lurah yang kemudian akan dilakukan verifikasi oleh dinas sosial wilayah setempat. Ini karena kriteria KPM penerima bantuan pangan beras adalah keluarga tidak mampu yang terdata dalam database Kementerian Sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut, realisasi bantuan pangan beras tahap kedua yang telah diluncurkan sejak 11 September, sampai 24 Oktober telah mencapai 65,82 persen atau 407.250.560 kg. Adapun target penyalurannya sampai November adalah 618.687.480 kg.

Menilik statistik perberasan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2 Oktober lalu, tercatat pada September 2023 inflasi beras secara bulanan (month to month) sebesar 5,61 persen dengan andil 0,18 persen.

Penyebab membumbungnya inflasi beras tersebut dikarenakan adanya dinamika harga beras disebabkan berkurangnya pasokan dan menurunnya produksi akibat kemarau berkepanjangan dan El Nino.***

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x