Suharyanto, Segera Validasi Data Kerusakan Pasca Gempa Bumi Magnitudo 6.6 Sumur Banten

16 Januari 2022, 11:30 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat mempimpin rapat koordinasi percepatan penanganan gempabumi magnitudo 6,6 Banten di Pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Provinsi Banten. /Foto : BNPB/Danung Arifin/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta seluruh pendataan dampak pasca gempa bumi magnitudo 6,6 Sumur Banten agar segera diselesaikan dan dimutakhirkan dengan baik. Validasi data kerusakan bangunan, jumlah warga terdampak, kebutuhan dasar warga terdampak dan hal lain agar percepatan penanganan darurat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Suharyanto dalam rapat koordinasi percepatan penanganan gempabumi magnitudo 6,6 Banten di Pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Provinsi Banten. “Segera dari pemeritah daerah mohon terus melaksanakan pendataan lebih lanjut. Apakah dari ribuan rumah ini ada yang belum terlaporkan, kemudian adanya yang luka berat luka ringan ini masih ada atau tidak”, jelas Suharyanto.

 Kepala BNPB juga meminta agar posko darurat bencana segera dibentuk. Melalui posko itu, diharapkan seluruh kegiatan terkait penanganan darurat dapat dilakukan dan dievaluasi setiap hari selama masa tanggap darurat.

Baca Juga: Update, Semeru Kembali Erupsi Ketinggian Abu Mencapai 1500 Meter dari Puncak

Di samping itu, Suharyanto menekankan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam upaya penanganan darurat. “Terutama segera dirikan posko. Nanti kami akan dampingi terus dari BNPB,” kata Suharyanto, Posko saya minta setiap hari melaksanakan kegiatan evaluasi. Tujuan utamanya adalah keselamatan masyarakat,” ujar Suharyanto.

Meskipun sebagian besar sudah kembali ke rumah, Kepala BNPB berharap agar pemerintah daerah tetap memastikan kebutuhan dasar warga tersebut dapat terpenuhi. Dia juga menekankan agar seluruh pihak dan jajaran pemerintah Kabupaten Pandeglang menyisir kebutuhan warga lainnya hingga ke tingkat RT dan RW. “Yakinkan bahwa kebutuhan dasarnya terpenuhi, tolong dicek betul sampai ke RT-RW,” tegas

Sementara Bupati Kabupaten Pandeglang Irna Narulita menyampaikan bahwa setidaknya ada sekitar 200 warga yang mengungsi akibat terdampak gempabumi. Namun, Irna memastikan bahwa sebagian besar mereka saat ini telah kembali ke rumah masing-masing. “Mereka telah kembali ke rumah,” terang Irna Narulita.

Baca Juga: Google Rayakan Ulang Tahun ke 96 Bu Kasur, Jadi Ilustrasi Google Doodle

Usai melakukan rapat koordinasi tersebut, Kepala BNPB beserta rombongan bersama Anggota DPR RI Komisi VIII Muhammad Rizal dan M. Husni, Bupati Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang dan jajaran pemerintah Kabupaten Pandeglang menuju ke Kecamatan Sumur untuk meninjau lokasi terdampak gempabumi magnitudo 6,6 Sumur Banten.

Berdasarkan laporan Bupati Irna Narulita yang disampaikan kepada Kepala BNPB, ada sebanyak 1.100 rumah rusak yang meliputi 617 unit rusak ringan, 269 unit rusak sedang dan 214 unit rusak berat. Selanjutnya ada 13 gedung sekolah yang mengalami rusak sedan termasuk 14 fasilitas kesehatan, 3 kantor pemerintahan, 4 tempat ibadah dan 1 tempat usaha.

Salah satu rumah milik warga di Kecamatan Sumur , Pandeglang Banten akibat gempa magnitudo 6.6 Jumat 14 Januari 2022.
Gempa bumi yang terjadi Jumat 14 Januari 2022 dan masih berlangsung gempa susulan hingga Sabtu 15 Januari 2022, menurut  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) uang sebelumnya menyatakan berkekuatan magnitudo 6.7, kemudian  memperbarui informasi data.  Gempa berpusat di laut 52 kilometer arah barat daya Sumur, Banten terjadi pukul 16.05 WIB  berkekuatan magnitudo 6,6 dari kedalaman 40 kilometer, tidak memicu tsunami.

Masih menurut BMKG, selain di Cikeusik dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dan wilayah Sumur, Kabupaten Pandeglang, gempa dengan skala kuat  IV-V MMI, juga dirasakan di wilayah Tanggerang Selatan, Banten dan Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Sementara di DKI Jakarta wilayah terdampak gempa merasakan dengan guncangan skala III-IV MMI. Hal yang sama juga dirasakan warga di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bogor hingga ke Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, hingga ke Bandar Lampung. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler