Update, Gempa Sumur Banten Terjadi 32 Kali Gempa Susulan Magnitudo 4.7

- 15 Januari 2022, 16:08 WIB
Infografis gempa susulan berpusat di Sumur Banten berkekuatan magnitudo 4.7.
Infografis gempa susulan berpusat di Sumur Banten berkekuatan magnitudo 4.7. /Sumber : BMKG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sepanjang Sabtu 15 Januari 2022 dinihari hingga siang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 33 kali gempa susulan pasca gempa magnitudo 6.6 berpusat di Sumur Banten. Gempa susulan paling keras terjadi pada pada pukul 03.34 WIB dan 09.29 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.7 dan terendah berkekuatan magnitudo 2.5.

“Gempa susulan pasca gempa Jumat (14 Januari 2022) masih terus berlangsung. Tercatat sebanyak 33 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,7 dan magitudo terkecil adalah 2,5," terang Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Gempa susulan pada pukul 03.34 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.7 kembali dirasakan sangat keras karena berada di kedalaman  12 kilometer. Pusat gempa 50 kilometer Barat Daya Sumur Banten dirasakan masyarakat di Pandeglan, Jiput dan Muncul dengan skala II MMI.

Baca Juga: Vidi Aldiano Resmi Mempersunting Sheila Dara Aisha, Lawan Mainnya dalam Serial Musikal Stereo  

Sementara pada pukul 09.29 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.7 berada di kedalaman 21 kilometer. Pusat gempa di laut 48 kilometer Barat Daya Sumur Banten dengan skala III MMI dirasakan masyarakat di Sumur, Panggarangan, Cibeber, Malingping, Bayah, Cihara, Muarabinuangeun, Cigemlong, Paningbang, Sobang dan Labuan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat kerusakan yang diakibatkan gempa berkekuatan magnitudo 6.6 pada Jumat 14 Januari 2022 dialami 113 Desa di 17 Kecamatan. Guncangan gempa mengakibatkan 700 lebih bangunan rumah mengalami kerusakan dan lebih dari 30 fasilitas umum juga rusak.

Sementara Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andiani, dalam siaran persnya mengatakan bahwa kejadian gempa bumi Jum'at, 14 Januari 2022, pukul 16.05 WIB tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami. “Namun masih berpotensi menyebabkan bahaya ikutan (collateral hazard) lainnya berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi, khususnya di lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa bumi," jelas Andiani.

Baca Juga: Bukan Hanya Fico Fachriza Pemakai Tembakau Gorila

Disampaikan Andini, kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa bagian barat (sekitar Selat Sunda), dengan mekanisme sesar naik yang berarah relatif baratlaut - tenggara. Gempa bumi ini merupakan gempa bumi interface yang terjadi pada bidang gesek antara kedua lempeng tersebut.

"Guncangan gempa bumi terasa cukup kuat di sekitar lokasi pusat gempa bumi dengan intensitas diperkirakan mencapai VI-VII MMI (Modified Mercally Intensity). Menurut informasi masyarakat guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat seperti di Jakarta dan sekitarnya dengan intensitas III-IV MMI, di Bandung dengan intensitas II-III MMI," terang Andiani.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x