PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang masih melakukan assesment kerusakan bagunan dampak pasca gempa Sumur Banten magnitudo 6,7 pada Jumat, 14 Januari 2022. Gempa yang terjadi 20 kali dan terakhir pada Sabtu 15 Januari 2022 pukul 03.34 berkekuatan magnitudo 4.7, dengan pusat gempa masih di 50 kilometer Barat Daya Sumur Banten.
Data sementara tercatat sebanyak 738 rumah warga dilaporkan rusak di 27 kecamatan dan 113 desa.
"Kemungkinan data bangunan rumah rusak terus bertambah, karena tadi pukul 03.34 WIB gempa kembali terjadi dan sangat keras," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Girgi Jantoro, Sabtu, 15 Januari 2022.
Baca Juga: WHO, Penularan Omicron dan Varian Virus Corona Lainnya Sulit Terkendali
Menurutnya, kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik. "Tingkat kerusakan terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang," ucapnya.
Sedangkan jenis bangunan lain yang mengalami rusak diantaranya, sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang rusak seperti, gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat unit dan satu unit tempat usaha.
"Sampai sekarang masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana," tandasnya.
Sebelumnya dikabarkan, Bupati Pandeglang Banten, Irna Narulita mengatakan, untuk bantuan logistik para korban, pihaknya langsung menerjunkan tim yang membawa bantuan logistik kebutuhan para korban yang kemungkinan tinggal di pengungsian, termasuk mendirikan tenda darurat dan dapur umum.
Baca Juga: Polisi Buru Penyuplai Tembakau Gorilla ke Fico Fachriza di Media Sosial
"Memang butuh waktu yang cukup lama untuk dapat sampai ke lokasi,karena jarak dari Pandeglang ke kecamatan sumur sekitar 120 Km," ucapnya.