Tangani Bencana Kolaborasi Relawan Dibutuhkan

- 18 Januari 2021, 07:30 WIB
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana melakukan pertemuan dengan relawan di Kota Mamuju, Sulawesi Barat.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana melakukan pertemuan dengan relawan di Kota Mamuju, Sulawesi Barat. / foto Tasril Mulyadi/D2BNPB  /

PORTAL BANDUNG TIMUR (PR) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengajak organisasi kemanusiaan berkolaborasi dengan pos komando (posko) agar penanganan darurat di lapangan dapat berlangsung terpadu dan efektif. Relawan memiliki sumber daya yang menanggulangi kesenjangan maupun melengkapi kebutuhan di lapangan,

“Relawan merupakan kekuatan yang sangat penting dalam penanganan darurat yang berdampak seperti di Kota Mamuju maupun Kabupaten Majene. Relawan memiliki sumber daya yang menanggulangi kesenjangan maupun melengkapi kebutuhan di lapangan, misalnya evakuasi dan pencarian, transportasi logistik maupun pendampingan warga terdampak,” ujar Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Lilik Kurniawan di Kota Mamuju, Sulawesi Barat.

Dalam arahan kepada relawan, Lilik Kurniawan menyampaikan beberapa poin terkait dengan sinergi para relawan dari berbagai organisasi. Tiga poin yang dijelaskannya yaitu mengenai penjelasan desk relawan, penggunaan InaRISK untuk survei bangunan terdampak dan laporan setiap perwakilan organisasi. 

Baca Juga: Banjir di Jalan Raya Cinunuk Akibat Drinase Buruk  

Baca Juga: Ponpes Roboh Dibersihkan TNI/Polri

Dalam pertemuan koordinasi dipimpin oleh Koordinator Desk Relawan Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Sulbar, Profesor Kartini, disampaikan Lilik Kurniawan, mengajak organisasi sukarelawan untuk bersinergi dalam penanganan darurat bencana gempa Sulawesi Barat (Sulbar) magnitudo 6,2. "Kami berharap pertemuan antar para relawan ini dilakukan secara harian setiap harinya, pukul 16.00," ujar Lilik Kurniawan. 

Sementara berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majane. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x