Banyak Hoaks Usai Gempa Bumi di Sulbar, Polda Turun Amankan situasi

- 19 Januari 2021, 07:30 WIB
Tangkapan layar video conference dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulbar
Tangkapan layar video conference dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulbar /dokumentasi bpbd sulbar/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Masyarakat Sulawesi Barat dihimbau untuk tidak panik dan tidak terpengaruh informasi tidak bertanggung jawab atau berita hoaks. Usai gempa bumi magnitudo 6.2 banyak muncul informasi menyesatkan di jejaring media sosial terkait dengan gempa yang menimbulkan tsunami. 

 “Dengan adanya dua kejadian yang berturut-turut ini kemudian muncul analisa-analisa di televisi kemudian berkembang menjadi hoaks-hoaks di sosial media. Ini yang menyebabkan masyarakat Kabupaten Mamuju banyak terpegaruh dengan informasi tersebut,” jelas Karo Ops Polda Sulawesi Barat Kombes Pol Muhammad Helmi dalam video conference dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulbar.

Baca Juga: Di Instagram Sandiaga Uno Unggah Voice Notes Curhat

Disampaikan Kombes Pol Muhammad Helmi dengan munculnya kekhawatiran pada masyarakat dapat memperlambat pemulihan normalisasi kehidupan masyarakat Sulawesi Barat. Untuk itu dirinya menekankan pentingnya masyarakat diberikan informasi yang benar untuk menepis informasi-informasi yang salah yang dapat menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan.

Kepolisian Daerah Sulawesi Barat menurut Muhammad Helmi mendorong geliat perekonomian warga setempat dengan mengupayakan beroprasinya aktivitas jual beli masyarakat. Jajaran Polda Sulawesi Barat juga mengupayakan untuk meyakinkan pengusaha retail yang ada di Sulawesi Barat untuk kembali beroprasi dengan harapan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Baca Juga: Di Mamuju, IPDN Serahkan Bantuan

"Saat ini sudah ada dua unit toko yang telah beroperasi. Tentunya di tahap awal ini pihak kepolisian memberikan penjagaan dengan menurunkan 8 personil di masing-masing tempat," kata Muhammad Helmi.

Hal tersebut dilakukan menurut Muhammad Helmi, untuk mengantisipasi tindakan penjarahan  tidak terulang kembali. Kepolisian Daerah Sulawesi Barat juga telah mengambil langkah-langkah terkait dengan pendistribusian logistik.

“Bantuan yang diberikan oleh pemerintah dari berbagai instansi maupun swadaya masyarakat yang telah masuk langsung di distribusikan kepada mereka yang membutuhkan. Tetantunya dengan lebih memperhatikan pada sisi keamanan,” tutur Muhammad Helmi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: BPBD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x