Prof. Wiku Adisasmito, PPKM Darurat Level Perbanyak Testing Agar Cepat Terdeteksi

- 23 Juli 2021, 07:30 WIB
Petugas DInas Kesehatan Kota Bandung melakukan tes swab antigen kepada pengunjung taman belum lama ini. Masa PPKM Darurat Covid-19 diperbanyak testik akan memudahkan mendeteksi secara dini.
Petugas DInas Kesehatan Kota Bandung melakukan tes swab antigen kepada pengunjung taman belum lama ini. Masa PPKM Darurat Covid-19 diperbanyak testik akan memudahkan mendeteksi secara dini. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Secara nasional dalam tujuh hari ke belakang kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penurunan. Semula 56.757 pada 15 juli menjadi 33.772 pada 21 juli, atau turun sebesar 40 persen.

Demikian pula halnya dengan tingkat kesembuhan selama 7 hari terakhir juga menunjukkan adanya peningkatan sebesar lebih dari 70 persen. “Persentasi Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur harian di tingkat nasional juga konsisten mengalami penurunan selama 7 hari terakhir, dari 76,26 persen menjadi 72,82 persen,” ujar Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.

Hal tersebut disampaikan Wiku Adisasmito terkait dengan kebijakan pemerintah yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa (20/7) lalu bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan dibuka bertahap apabila kasus mengalami penurunan selama sampai dengan 25 Juli 2021. “Kalau melihat pada persen kasus aktifpun, terlihat mulai mengalami penurunan selama 3 hari terakhir,” ujar Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Direncanakan dari 13 Pintu, Pemprov Jabar Masih Menyusun Rencana Penyaluran Bansos

Namun demikian menurut Wiku Adisasmito, ada beberapa hal yang perlu menjadi perbaikan bersama. Peningkatan testing perlu menjadi salah satu hal yang diperhatikan.

Jumlah orang diperiksa yang mengalami penurunan selama 4 hari terakhir perlu untuk segera dikejar agar meningkat Kembali. “Karena, semakin tinggi testing semakin banyak kasus yang dapat terdeteksi dan ditangani sejak dini,” ujar Wiku Adisasmito.

Ditegaskan Wiku Adisasmito, hal lainnya yang perlu menjadi fokus adalah kematian. Angka kematian yang cenderung mengalami peningkatan selama 7 hari terakhir ini patut dijadikan refleksi bersama, terlebih sudah 6 hari berturut-turut angka kematian mencapai angka lebih dari 1000 setiap harinya.

“Ini tidak bisa ditoleransi lagi karena ini bukan sekadar angka. Karena di dalamnya ada keluarga, kerabat, kolega, dan orang-orang tercinta yang pergi meninggalkan kita,” tegas Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Pekerja atau Buruh Akan Dapat BSU, Ini Kriterianya

Menurut Wiku Adisasmito, kasus positif yang turun dan kesembuhan yang meningkat harus diikuti dengan kematian yang turun pula. Selain itu, zonasi risiko tingkat kabupaten/kota saat ini menunjukkan perkembangan ke arah yang kurang baik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah