Komisi VIII DPR RI Dukung Investigasi Terhadap Keberadaan Madrasah dan Pesantren

- 16 Desember 2021, 03:00 WIB
Ilustrasi korban rudapaksa. Komisi VIII DPR RI mendukung  langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren.
Ilustrasi korban rudapaksa. Komisi VIII DPR RI mendukung langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren. /Foto : Pixabay/Nemone/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren mendapat dukungan sejumlah anggota DPR RI dari Komisi VIII. Langkah dilakukan pasca perbuatan rudapaksa yang dilakukan Herry Wirawan pimpinan pondok pesantren  Manarul Huda Antapani, Bandung. 

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung langkah  Kementerian Agama (Kemenag) yang akan melakukan investigasi kepada seluruh madrasah dan pesantren. “Sangat setuju sekali dan  kita akan mendukung langkah Kemenag yang akan lakukan investigasi kepada seluruh pesantren dan madrasah," kata Yandri Susanto dalam keterangan pers, Rabu 15 Desember 2021.

Dikatakan Yandri Susanto,  investigasi secara menyeluruh memang dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang. Selain itu selanjutnya perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan secara rutin terhadap lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemenag.

Baca Juga: Piala AFF 2020, Indonesia Bertahan di Puncak Klasemen Grup B Usai Tahan Imbang Vietnam

Hal senada disampaikan Lisda Hendrajoni, Anggota Komisi VIII DPR RI, bahwa investigasi diperlukan sebagai bagian dari mitigasi kejahatan seksual di sekolah di bawah naungan Kemenag. “Ini lebih baik. Jadi ada mitigasi dan kita tahu lebih detail lagi untuk sekolah lain, karena kita takutnya ini kejadian yang baru terungkap yang ini, di tempat lain kita belum tahu. Kita berharap investigasi lebih lanjut sehingga tidak menjadi hal yang ditutup-tutupi," ujar Lisda Hendrajoni.

Dikatakan Lisda Hendrajoni, pihaknya juga meminta para orangtua lebih berhati-hati dalam memilih sekolah untuk para anak. "Orangtua juga harus bisa memberikan pendidikan dan keterbukaan, anak diajarkan terbuka pada orangtua sehingga kalau ada ancaman seperti itu anak tahu harus melapor kemana," ujar Lisda Hendrajoni.

Baca Juga: Selegram Laura Anna Meninggal Dunia, Undang Empati Berbagai Kalangan

 Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Kemenag sedang melakukan investigasi ke semua lembaga pendidikan baik madrasah maupun pesantren. "Yang kita khawatirkan ini adalah puncak gunung es. Kita menurunkan tim untuk melihat semua dengan melibatkan jajaran Kemenag di daerah masing-masing," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas,  Sabtu 11 Desember 2021.

Ditegaskan  Yaqut Cholil Qoumas, pihaknya akan melakukan mitigasi ke seluruh lembaga pendidikan madrasah dan pesantren. Sehingga tidak ada kasus seperti yang dialami 12 santri di Bandung. "Kalau ada hal serupa kita akan lakukan mitigasi segera. Jadi jangan tunggu kejadian dulu baru bergerak. Semua lembaga pendidikan akan kami lakukan investigasi," ujar Yaqut Cholil Qoumas. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah