Melkiades Minta Kemenkes, Badan POM dan IDAI Duduklah Bersama

- 22 Oktober 2022, 07:31 WIB
Ilustrasi, anak minum obat sirup. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena  minta Kemenkes, Badan POM dan  IDAI duduk bersama untuk menyampaikan keterangan ke masyarakat terkait kasus gangguan ginjal akut.
Ilustrasi, anak minum obat sirup. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena minta Kemenkes, Badan POM dan IDAI duduk bersama untuk menyampaikan keterangan ke masyarakat terkait kasus gangguan ginjal akut. /Pixabay/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) serta  Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) segera duduk bersama memberikan keterangan kepada publik. Badan POM diharapkan memberikan informasi yang tegas dan jelas terkait kandungan bahan berbahaya pada obat-obatan yang beredar di Indonesia agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang membingungkan dan meresahkan di tengah masyarakat.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan hal tersebut terkait dengan informasi seputar kasus gangguan ginjal akut dimasyarakat. Pihaknya mengharapkan informasi yang disampaikan agar masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan terang benderang mengenai kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

"Kami mendorong agar Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk bisa segera duduk bersama. Memberikan keterangan secara bersama-sama antara tiga pihak ini dalam waktu yang secepat-secepatnya," ujar Melkiades Laka Lena.

Baca Juga: Tangani Inflasi Pemda Cianjur Luncurkan Program Padat Karya

Dikatakan Melkiades Laka Lena saat ini pemerintah telah mengimbau seluruh apotek untuk menghentikan sementara penjualan obat bentuk cair atau sirup buntut 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Namun, diharapkan ada batasan waktu terhadap diskresi tersebut.

"Kalau kita cermati, penggunaan etilen glikol dan dietilen glikol memang sebenarnya sudah dilarang, tapi kemudian di lapangan ditemukan cemaran pada gliserin atau propilen glikol. Ini menjadi masalah karena diduga berkaitan dengan gagal ginjal akut misterius yang sementara terjadi hari ini yang harus segera kita cari penyebabnya. Ini semua butuh penjelasan hasil investigasi yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah kepada publik," jelas Melkiades Laka Lena.

Adapun etilen glikol adalah senyawa kimia yang ditemukan pada empat produk obat batuk produksi Maiden Pharmaceutical Ltd, India. Obat batuk tersebut memicu puluhan anak di Gambia meninggal karena gagal ginjal akut usia mengkonsumsi obat batuk tersebut.

Baca Juga: Gegara Mengantuk TJ (25) Jadi Tersangka Kasus Tanjakan Jembatan Baruyungan PIK 2

Karenanya  Melkiades Laka Lena mendorong Badan POM  untuk memberikan informasi yang tegas dan jelas terkait kandungan bahan berbahaya pada obat-obatan yang beredar di Indonesia. Apalagi dengan obat-obatan yang diduga menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak, agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang membingungkan dan meresahkan di tengah masyarakat.

"Dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat, sekali lagi kami berharap betul agar Kementerian Kesehatan, BPOM dan IDAI benar-benar memberikan keterangan secara bersama. Poin-poinnya dijelaskan bersama sehingga bisa memberikan pesan yang jernih dan tegas kepada seluruh pihak," terang Melkiades Laka Lena

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah