Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Bencana alam tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau tercatat 30 jenazah sudah diketemukan dan 24 lainnya masih dinyatakan hilang. Jaringan telekomunikasi di Pulau Serasan sudah berfungsi mempermudah upaya penanganan pasca longsor yang terjadi pada Senin 6 Maret 2023.
“Hingga hari ini, berdasarkan data perkembangan pencarian dan pertolongan, sudah ada 30 jenazah yang ditemukan dan sudah teridentifikasi. Sementara itu masih ada 24 warga yang masih dinyatakan hilang dan jumlah warga pengungsi masih di angka 1.216 jiwa dan terbagi di empat titik lokasi,” terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., dalam konferensi pers di Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna, sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman resmi bnpb.go.id, Jumat 10 Maret 2023.
Disampaikan Suharyanto, penanganan darurat pascabencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada hari ketiga ada kemajuan dan sudah menunjukan adanya progres yang lebih baik. “Di hari ketiga pascabencana sudah ada progres yang lebih baik,” kata Suharyanto.
Baca Juga: Ketahuan Curi TV, ER (33) Warga Garut Jerat Leher dan Sumpal Mulut Korban Hingga Meninggal
Disampaikan Suharyanto, beberapa perkembangan progres yang sudah tampak di lapangan mulai dari pulihnya sistem jaringan komunikasi. “Pihak penyedia layanan jaringan telekomunikasi nasional di Pulau Serasan sudah memperbaiki perangkat tower BTS hingga dapat kembali beroperasi sejak pukul 12.00 WIB,” terang Suharyanto.
Sebagai cadangan, Kepala BNPB Suharyanto juga mengatakan ada beberapa perangkat telepon satelit yang disediakan oleh BNPB, Korem dan Mabesad. Dipastikan seluruh perangkat dapat digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan darurat.
“Seluruh alat komunikasi sudah jalan. Ada lima BTS yang sudah beroperasi. BNPB juga ada dua telepon satelit, dari korem, mabesad ada lima telepon satelit yang bisa digunakan,” jelas Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan bahwa hingga hari ketiga, akses jalan masih terputus karena tertutup material longsoran. Adapun kendala utama yang dihadapi dalam proses pembukaan jalan tersebut adalah kondisi cuaca yang sangat dinamis, dan hujan masih kerap terjadi.
Baca Juga: Untuk Flyover Nurtanio, Pemkot Bandung Hibahkan Tanah Seluas 1500 Meter Persegi
Kepala BNPB memastikan bahwa pemerintah melalui Kementerian PUPR akan menambah alat berat sehingga jalur yang masih tertutup itu dapat dibuka dengan target pengerjaan selama dua hari.
