194 Kabupaten atau Kota di Indonesia Masuk Risiko Transmisi Campak Tinggi dan Sangat Tinggi

- 28 Mei 2023, 08:39 WIB
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus menggenjot program imunisasi IDL maupun IBL.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus menggenjot program imunisasi IDL maupun IBL. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

Demikian juga dengan campak, menurut Mohammad Syahril, sebanyak 10 provinsi dan 194 kabupaten atau kota di Indonesia masuk ke dalam wilayah dengan risiko transmisi campak yang tinggi dan sangat tinggi. “Bahkan pada 2022 sampai 2023 terjadi KLB polio tipe 2 di Indonesia,” tmbah Mohammad Syahril.

Baca Juga: Bunda PAUD Jabar Atalia, Sub PIN Vaksin Polio di Jabar Sudah 500 Ribu Anak Mendapatkannya

 

Menurut Mohammad Syahril, pada 2022 di Provinsi Aceh di Kabupaten Pidie, Aceh Utara, dan Bireuen, dan pada tahun 2023 cakupan imunisasi polio di Purwakarta Jawa Barat sangat rendah.  ''Dalam upaya mengejar cakupan imunisasi, Kemenkes menjalankan program pemberian imunisasi tambahan polio, difteri dan campak,” ujar Mohammad Syahril.

Imunisasi tambahan polio dilakukan Kemenkes di provinsi Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Sementara imunisasi tambahan difteri dilaksanakan di kabupaten Garut, serta imunisasi tambahan campak di provinsi Papua Tengah.

Khusus untuk Kanker, akan dilakukan program pemberian vaksinasi HPV secara gratis untuk mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Tahun ini akan diberikan secara merata di 34 Provinsi di Indonesia.

Selain vaksinasi, Kemenkes juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test. Saat ini HPV DNA test dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta pusat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

Dikatakan Mohammad Syahril, dibutuhkan kerja keras dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah untuk memastikan capaian imunisasi dapat sesuai dengan target. ''Dengan demikian kita dapat melindungi masa depan generasi penerus bangsa, memastikan anak-anak kita dapat tumbuh dengan baik dan sehat,'' pungkas Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril.***

 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x