Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Beberapa pekan lagi masyarakat Indonesia yang mempunyai hak pilih, akan melaksanakan pesta demokrasi 5 tahunan dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Namun begitu, melihat karakter masyarakat pemilih Indonesia, ada masyarakat pemilih yang sudah mantap dengan pilihannya. Tapi ada juga pemilih khususnya di kalangan pemilih pemula atau pemilih muda yang masuk dalam kategori pemilih mengambang (Swing Voters), masih ragu dan bimbang akan pilihannya.
Dalam setiap sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) selalu menekankan kepada para pemilih termasuk para pemilih pemula untuk menjadi pemilih cerdas. Namun tidak sedikit para pemilih masih mbelum memahami apa dan bagamana pemilih cerdas tersebut.
Pakar Komunikasi dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Enjang Muhaemin menilai, pemilih yang cerdas, bukan pemilih yang mudah terjebak arus opini politik yang berkembang. Menurut dia, pemilih cerdas memiliki sikap kritis, dan pandai memilah informasi secara cerdas.
Melaui unggahan di akun Instagram @enjangmuhaemin, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi UIN SGD itu membagikan tips untuk menjadi pemilih cerdas. Menurutnya, Pemilih cerdas memiliki beberapa 7 ciri-ciri yang dapat dikenali.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri pemilih cerdas menurut Pakar Komunikasi Dr Enjang Muhaemin:
- Informasi yang akurat: Pemilih cerdas mencari informasi yang akurat dan dapat dipercaya tentang kandidat, partai politik, dan isu-isu yang relevan dengan pemilihan. Mereka tidak hanya mengandalkan kabar burung atau informasi yang tidak terverifikasi.
- Analisis yang kritis: Pemilih cerdas mampu menganalisis informasi yang mereka terima dengan kritis. Mereka tidak hanya menerima informasi mentah tanpa mempertanyakan kebenarannya atau mencari sudut pandang yang berbeda.
- Memahami isu-isu penting: Pemilih cerdas memiliki pemahaman yang baik tentang isu-isu penting yang sedang dibahas dalam pemilihan. Mereka mengerti implikasi kebijakan dan keputusan politik terhadap masyarakat dan negara.
- Memiliki nilai-nilai yang jelas: Pemilih cerdas memiliki nilai-nilai yang jelas dan konsisten. Mereka memilih kandidat yang sejalan dengan nilai-nilai mereka, bukan hanya karena popularitas atau janji-janji kosong.
- Partisipasi aktif: Pemilih cerdas tidak hanya memilih pada hari pemilihan, tetapi juga terlibat dalam proses politik secara aktif. Mereka terlibat dalam diskusi, debat, dan kampanye politik untuk mempengaruhi perubahan yang mereka inginkan.
- Menghormati perbedaan pendapat: Pemilih cerdas menghormati perbedaan pendapat dan mendengarkan sudut pandang yang berbeda. Mereka tidak terjebak dalam polarisasi politik dan mampu berdialog dengan orang-orang yang memiliki pandangan politik yang berbeda.
- Menggunakan hak pilih dengan bijak: Pemilih cerdas menggunakan hak pilih mereka dengan bijak. Mereka mempertimbangkan dengan seksama sebelum memilih dan tidak terpengaruh oleh propaganda atau tekanan dari pihak lain.
Demikian 7 tips menjadi pemilih cerdas ala Dr Enjang Muhaemin, semoga bermanfaat. Jadilah pemilih cerdas, golput bukan pilihan.***
