Gempa Bumi Pulau Bawean Gresik Jawa Timur Berpusat di Laut Jawa, Ini Penjelasan PVMBG

- 23 Maret 2024, 06:26 WIB
Peta pusat gempa bumi di Laut Jawa yang melanda wilayah Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur Jumat 22 Maret 2024.
Peta pusat gempa bumi di Laut Jawa yang melanda wilayah Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur Jumat 22 Maret 2024. /Tangkapanlayar Instagram @pvmbg/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Rangkaian gempa bumi tektonik berpusat di Laut Jawa Jumat 22 Maret 2024 sangat dirasakan masyarakat di wilayah Pulau Bawean Gresik dan Kabupaten Tuban Jawa Timur khususnya. Bahkan getaran gempa bumi antara rentang waktu pukul 11.22 WIB hingga pukul 17.16 WIB yang mencapai 50 kali getaran dirasakan hingga ke Semarang Jawa Tengah, Kota Bandung Jawa Barat dan bahkan Jakarta.

Begini hasil analisis geologi kejadian gempa bumi menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau PVMBG Badan Geologi. Gempa bumi terjadi pada hari Jumat, tanggal 22 Maret 2024, pukul 11:22:45 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Jawa pada koordinat 5,74 Lintang Selatan dan 112,32 Bujur Timur, dengan magnitudo M6,0pada kedalaman 10 kilometer. Berjarak sekitar 33 km barat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Gempa Bumi Kabupaten Tuban Jawa Timur, sampai Pukul 13.20 WIB Terjadi 8 Kali Tidak Berpotensi Tsunami

Menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 112,311 BT dan 5,809 LS dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 111,40 BT dan 5,85 LS, dengan magnitudo M5,5 pada kedalaman 10 kilometer, diikuti oleh gempa bumi susulan.

Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi, wilayah yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran  hingga dataran bergelombang yang berbatasan dengan perbukitan hingga perbukitan terjal pada bagian tengahnya.

Menurut data Badan Geologi (BG) pada peta geologi lembar Bawean dan Masalembo (Aziz dkk., 1993), Pulau Bawean tersusun oleh batuan berumur Tersier atau terdiri dari batu pasir dan batugamping. Dominan endapan Kuarter atau terdiri dari batuan rombakan gunung api muda dan endapan aluvial pantai).

Baca Juga: Kabupaten Tuban Jawa Timur di Guncang 3 Kali Gempa Bumi Tektonik, Terkuat Magnitudo 6.0

Sebagian batuan berumur Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak atau unconsolidated dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Selain itu morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsoran. Apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi di daerah ini. 

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, data mekanisme sumber dari BMKG, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Berdasarkan pola struktur geologi Pulau Jawa (Pulunggono dan Martodjojo, 1994) diperkirakan terdapat sesar berarah relatif timur laut  barat daya yang merupakan Pola Meratus yang merupakan sesar tua atau Pra Tersier hingga Tersier dan diperkirakan mengalami reaktivasi.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5.7 Guncang Pacitan Jawa Timur

Sementara untuk dampak yang ditimbulkan gempa bumi, hingga laporan ini dibuat menurut informasi dari media online, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan kerusakan berupa Masjid Salihin di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Guncangan gempa bumi di Pulau Bawean diperkirakan  pada skala intensitas IV hingga V MMI atau Modified Mercally Intensity.

Menurut data BG, Pulau Bawean  terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi rendah. Kejadian gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Menurut data BG potensi tinggi tsunami di garis pantai atau tsunami height pulau Bawean tergolong rendah yaitu  kurang dari 1 m.

Terhadap pasca kejadian, PVMBG Badan Geologi menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang kekuatannya lebih kecil.

Pulau Bawean dan daerah pantai utara Provinsi Jawa Timur tergolong rawan bencana gempa bumi. Oleh karena itu direkomendasikan agar ditingkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.  

Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan atau collateral hazard seperti retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: vsi.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x