Ini Langkah BNPB Usai Letjen TNI Suharyanto Meninjau Langsung Lokasi Bencana Cipongkor

- 29 Maret 2024, 16:30 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos, M.M., didampingi Dandim 0609/Cimahi Letkol Arm Boby, S.I.P saat meninjau lokasi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Gintung Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos, M.M., didampingi Dandim 0609/Cimahi Letkol Arm Boby, S.I.P saat meninjau lokasi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Gintung Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. /Tangkapanlayar Instagram @bnpb_indonesia/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Atas perintah Presiden Joko Widodo sebagai bentuk representatif pemerintah hadir dalam hal penanggulangan bencana Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos, M.M., langsung datang ke lokasi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat.

Letjen TNI Suharyanto memastikan seluruh penanganan berjalan dengan baik mulai dari segi penanganan pengungsi hingga pemenuhan kebutuhan dasar.

"Dilokasi tadi kita sudah mengecek kondisi pengungsi, dapur umum, dan ketersediaan logistik, semuanya cenderung relatif terpenuhi. Setelah dinilai cukup, langsung kita mengadakan rapat koordinasi penanganan banjir dan tanah longsor di Bandung Barat,” kata Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan persnya sebagaimana di kutip dari situs resmi bnpb.go.id Jumat 29 Maret 2024.

Dikatakan Letjen TNI Suharyanto tiba di Kecamatan Cipongkor bersama rombongan langsung menuju lokasi tempat pengungsian di SD Padakati dan SDN 1 Cibenda, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat. Pihaknya memastikan seluruh penanganan berjalan dengan baik. Mulai dari segi penanganan pengungsi hingga pemenuhan kebutuhan dasar.

Baca Juga: Korban Bencana Alam Tanah Longsor Cibenda Cipongkor Bandung Barat Total Sudah 7 Orang Diketemukan

“Dalam rapat tadi ditentukan upaya dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam hal percepatan penanganan. Langkah pertama yakni, operasi pencarian dalam menemukan korban yang masih hilang harus lebih optimal lagi,” kata Letjen TNI Suharyanto

Dikatakan Letjen TNI Suharyanto dalam operasi pencarian juga hendaknya para tim SAR gabungan harus menaati aspek keselamatan. Hal tersebut mengingat medan di lokasi masih terjadi hujan dan dapat berpotensi longsor susulan.

"Masih tersisa empat hari lagi dari tujuh hari golden time dalam operasi pencarian, ini harus benar-benar dimaksimalkan, tentu para petugas harus tetap menaati prosedur keselamatan," kata Letjen TNI Suharyanto

Teknologi Modifikasi Cuaca

Dalam kunjungannya, Suharyanto menyempatkan berbincang dengan para pengungsi. Para pengungsi menuturkan masih takut untuk kembali ke rumah. 

Hal ini dikarenakan warga masih khawatir adanya potensi longsor susulan. Menyikapi hal ini, Suharyanto menyampaikan untuk membuka opsi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Diharapkan dengan adanya TMC curah hujan bisa dikurangi, sehingga proses pencarian dan penanganan darurat bisa berjalan optimal.

Baca Juga: Sempat Dihentikan, Hari ke 4 Pencarian Korban Tanah Longsor dan Banjir Bandang Cipongkor Dilanjutkan

"Untuk cuaca kita akan bekerjasama dengan BMKG untuk berupaya mengurangi curah hujan dengan TMC, sehingga operasi pencarian bisa lebih maksimal," kata Suharyanto.

Relokasi Rumah

Peristiwa banjir dan tanah longsor di Bandung Barat turut berdampak pada rumah warga yang rusak. Berdasarkan laporan yang berhasil dihimpun, sedikitnya terdapat 30 rumah yang rusak tertimbun longsor.

Mengenai hal ini, koordinasi lanjutan juga telah dibangun dengan PVMBG dan lintas instansi terkait. Kajian terhadap kondisi struktur tanah juga menjadi pertimbangan bahwa lokasi yang dihuni warga termasuk dalam lokasi rawan bencana. 

"Ini sekarang sedang proses penyiapan lahan dan pendataan warga, saya instruksikan untuk percepatan, sehingga penangananya bisa lebih optimal," kata Suharyanto.

Penyerahan Dana Siap Pakai

Suharyanto juga memberikan Dana Siap pakai (DSP) untuk operasional penanganan darurat dilokasi terdampak. Total DSP yang diberikan senilai 550 juta. Adapun rinciannya, 250 juta diberikan kepada Bupati Bandung Barat, 150 juta untuk Kodim dan 150 juta untuk Polres, hal ini akan digunakan untuk operasional guna mendukung percepatan penanganan darurat.

Selain DSP, BNPB juga memberikan dukungan bantuan berupa logistik dan peralatan dengan rincian sebagai berikut, tenda pengungsi 2 set,  tenda keluarga 30 unit, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 100 lembar, sembako 300 paket, hygine kit 300 unit, solar panel dua unit dan pompa Alkon lima unit.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: bnpb.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x