Olimpiade Tokyo 2020, Ditangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Tradisi Emas Olimpiade Tercipta

- 2 Agustus 2021, 18:46 WIB
Pasangan ganda puteri Badminton Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu unjuk lambang negara garuda di kaosnya usai mengalahkan pasangan ganda puteri Cina, Qing Chen Chen/Yi Fan Jia di final cabang olag raga bulutangkis Olimpiade Tokto 2020 di Musashino Forest Plaza, Tokyo Jepang.
Pasangan ganda puteri Badminton Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu unjuk lambang negara garuda di kaosnya usai mengalahkan pasangan ganda puteri Cina, Qing Chen Chen/Yi Fan Jia di final cabang olag raga bulutangkis Olimpiade Tokto 2020 di Musashino Forest Plaza, Tokyo Jepang. /Tangkapan layar YouTube Badminton

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pasangan ganda puteri Badminton Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akhirnya mampu menjaga tradisi emas Indonesia di pesta olahraga dunia, Olimpiade.  Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menorehkan sejarah untuk bangsa dan dunia bulutangkis Indonesia setelah meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Senin siang, 2 Agustus 2021.

Lewat perjuangan keras, pasangan ganda putri Badminton Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mampu mengalahkan pasangan ganda puteri Cina Qing Chen Chen/Yi Fan Jia. Bertempat di Musashino Forest Plaza, ditangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pasangan Qing Chen Chen/Yi Fan Jia, kalah dua set langsung dengan angka 21 -19 dan 21 -15.

Kemenangan pasangan ganda putri Badminton Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu bukan hanya disambut histerian pelatih ganda puteri Eng Hian dan Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani, tapi juga tim dari Komite Olimpiade Indonesia yang hadir. Bahkan tentunya para penonton yang menyaksikan langsung keseruan pertandingan final badminton ganda puteri di Musashino Forest Plaza.

Baca Juga: Sariamin Ismail, Tokoh Wanita Sumatera Barat Jadi Ilustrasi Google Doodle

Keberhasilan pasangan ganda putri Badminton Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, bukan hanya karena faktor kemampuan teknik dalam bermain, tapi juga mental yang tinggi. Keduanya mampu bermain dengan sabar dan memanfaatkan setiap kesalahan yang dilakukan oleh Qing Chen Chen/Yi Fan Jia.

“Terutama saat babak kedua, kami melihat mereka  (Qing Chen Chen/Yi Fan Jia) terlihat grogi dan bermain cepat. Kami sempat unggul 7-2 memanfaatkan kesalahan mereka dan 13 - 8 hingga akhirnya disudahi 21 - 15,” ujar Greysia Polii pada NOC Indonesia.

Berkat keberhasilan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, kontingen Olimpiade Indonesia masih mampu menjaga tradisi membawa pulang emas di cabang badminton sejak dipertandingkan di Olimpiade Barcelona tahun 1992. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x