90 Persen Museum di Dunia Tutup, 10 Persen Sama Sekali Tidak Akan Kembali Beroperasi

- 22 September 2021, 07:22 WIB
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebudayaan  Daerah Jawa Barat  Drs. Erick Henriana, M.S.,  membuka Final Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman Jawa Barat 2021, bertempat di Museum Sri Baduga Jalan BKR Kota Bandung.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Drs. Erick Henriana, M.S., membuka Final Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman Jawa Barat 2021, bertempat di Museum Sri Baduga Jalan BKR Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan dunia membidangi kerjasama internasional bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya Teh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah melakukan survei terhadap kondisi museum diseluruh dunia dimasa pandemi Covid-19. Hampir 90 persen museum di seluruh dunia tidak beroperasi atau tutup bahkan 10 persen museum kemungkinan sama sekali tidak akan buka lagi.

“Hasil survei UNESCO tahun 2020 terhadap keberadaan museum di seluruh dunia dituangkan dalam bentuk laporan ‘Museums Around The World in The Face of Covid-19’ menyatakan bahwa banyak museum yang berhenti menjalankan operasional. Jumlahnya mencapai 90 persen, kalaupun ada yang menjalankan operasi dilaksanakan melalui dunia digital,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik dalam sambutanya pada pelaksanaan Final Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman Jawa Barat 2021, bertempat di Museum Sri Baduga Jalan BKR Kota Bandung.

Dalam sambutan yang dibacakan Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Erick Henriana, disampaikan bahwa pada Mei 2020, UNESCO mengeluarkan sebuah survei ‘Museums Around the World In The Face of Covid-19’ untuk mengetahui kondisi museum di seluruh dunia. Berdasarkan hasil survei tersebut, UNESCO mencatat bahwa sebanyak 90 persen museum menutup pintunya selama pandemi dan  10 persen lainnya kemungkinan sama sekali tidak akan buka kembali.

Baca Juga: Ramuda Bawa Tarawangsa ke Lomba Inovasi Musik Nusantara

Berdasarkan laporan UNESCO tersebut, penutupan tidak hanya karena adanya dampak ekonomi, juga dampak sosial. “Kendati demikian, museum yang masih beroperasi mulai eksis dalam dunia digital, seperti halnya yang dilakukan kami di UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, selaku pengelola Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan Gedung Indonesia Menggungat berupaya agar tetap eksis,” ujar Erick Henriana.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, menurut Erick Henriana selama masa pandemi Covid-19 menutup museum untuk kunjungan langsung masyarakat. Namun untuk kegiatan pameran rutin, pameran keliling serta keterlibatan pameran lainnya bersama museum-museum di Indonesia, diselenggarakan melalui media digital.

“Jadi masyarakat masih tetap dapat melihat koleksi museum melalui media digital. Karenanya, kegiatan tetap berlangsung meski harus dengan segala keterbatasan,” ujar Erick Henriana.

Baca Juga: La Liga Spanyol, Andai Tidak ada Araujo

Selain melakukan kegiatan pameran rutin, Meuseum Sri Baduga juga secara terus menerus tetap mengadakan kegiatan rutin yang sudah diagendakan dalam upaya eksistensi museum mendekatkan diri serta di kenal masyarakat. “Salah satunya kegiatan cerdas cermat kebudayaan dan permuseuman yang dilaksanakan bersamaan dengan Hari Museum Nasional dan Pekan Kebudayaan Nasional,” ujar Erick Henriana.

Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan dan Permuseuman Jawa Barat 2021, diselenggarakan sejak 4 September 2021 yang pada tahun ini diikuti 48 sekolah. “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sekolah yang masih memiliki semangat mengikuti kegiatan ditengah masa pandemi ini,” ujar Erick Henriana.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah