Darurat Sampah Bandung Raya, ITB Terjunkan 6 Tim Berbagai Multidisiplin

- 22 September 2023, 21:52 WIB
Deretan kontainer sampah di TPA Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat, Institut Teknologi Bandung melalui melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bentuk 6 tim lakukan penanganan Darurat Sampah di Bandung Raya pasca kebakaran TPA Sarimukti.
Deretan kontainer sampah di TPA Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat, Institut Teknologi Bandung melalui melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bentuk 6 tim lakukan penanganan Darurat Sampah di Bandung Raya pasca kebakaran TPA Sarimukti. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), melakukan sejumlah aksi atasi permasalahan penumpukan sampah di Bandung Raya. Membentuk 6 tim multidisiplin ITB melakukan penanganan serta rehabilitasi TPA Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat yang hingga kini masih mengalami kebarakan di sejumlah titik zona.

“Kota Bandung dan sekitarnya dalam kondisi Darurat Sampah, pasca Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat terbakar Sabtu 19 September 2023. Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai perguruan tinggi negeri, yang berada di Kota Bandung, turut berkontribusi untuk masalah penanganan dan pengelolaan sampah tersebut. Hal ini pun sekaligus mewujudkan ITB green campus yang ramah lingkungan,” kata Ketua LPPM ITB, Dr. Yuli Setyo Indartono, sebagaimana dikutip dari situs resmi itb,ac.id, Jumat 22 September 2023.

Dampak kebakaran yang menimpa area seluas 25 hektar di TPA Sarimukti Cipatat Kabupaten Bandung Barat,  asapnya tidak hanya berbahaya bagi masyarakat sekitar. “Namun kebakaran TPA Sarimukti juga membuat penumpukan sampah yang terjadi di wilayah Bandung Raya,” kata Yuli Setyo Indartono.

Baca Juga: Darurat Sampah di Kota Bandung di Perpanjang, Hingga 24 September Diperkirakan Capai 19 Ribu Ton di TPS

Permasalahan mengenai sampah menurut Yuli Setyo Indartono, menjadi suatu pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Terlebih, kebiasaan sebagian masyarakat yang sering kali membuang sampah sembarangan, sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan.

ITB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), menurut Yuli Setyo Indartono, telah melakukan sejumlah aksi terkait permasalahan penumpukan sampah di Bandung Raya, setelah kebakaran TPA Sarimukti.  Kegiatan yang sedang dilakukan adalah dengan membentuk 6 tim multidisiplin untuk penanganan serta rehabilitasi TPA Sarimukti.

“Tim pertama telah bekerja untuk Kajian Pemetaan. Untuk tim pemetaan ini output-nya adalah membuat peta topografi, peta situasi, foto udara maupun citra satelit, termasuk juga pemetaan mengenai area mana saja di TPA Sarimukti yang terbakar, rekomendasi zona darurat alternatif TPA, serta area peluasannya,” terang Yuli Setyo Indartono.

Kemudian kedua, menurut Yuli Setyo Indartono, ada tim dari Teknik Sipil yang akan melakukan kajian geoteknik serta mekanika sampah setelah kebakaran, seperti apakah ada potensi longsor di tempat kejadian. Berikut pula rekomendasi pemetaan dan kemungkinan penggunaan kembali TPA Sarimukti, termasuk mempertimbangkan ketinggian penimbunan serta sisa kapasitas.

Baca Juga: Darurat Sampah Jadi Prioritas 100 Hari Kerja Pejabat Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono

“Lalu ada tim Hidrogeologi yang akan melakukan penyelidikan kondisi hidrogeologi usai TPA Sarimukti terbakar. Tim ini pun akan mengobservasi kondisi pencemaran terhadap air tanah dan permukaan, serta prediksi arah pencemaran dan langkah antisipasinya,” jelas Yuli Setyo Indartono.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x