PORTAL BANDUNG TIMUR – Hanya mampu memproduksi jamur tiram konsumsi sebanyak 2-3 kilogram per hari, Kelompok budidaya jamur tiram Sohib belum mampu memenuhi permintaan pasar. Varietas jamur tiram putih, dan jamur tiram cokelat dibudidaya kelompok budidaya jamur Sohib.
Kelompok budidaya jamur tiram Sohib Sukawangi, Desa Tanjungmekar, Kecamatan Tanjungmedar, dibentuk sejak September 2019. Beranggotakan sepuluh orang, semuanya merupakan warga setempat.
Kelompok budidaya jamur tiram Sohib mampu memproduksi jamur tiram konsumsi sebanyak 2-3 kilogram per hari, jumlah tersebut belum mampu memenuhi permintaan pasar yang mencapai belasan kilogram per harinya.
Baca Juga: Helmi Budiman Jadi Kwarcab Kabupaten Garut 2020 - 2025
Baca Juga: Sumedang Raih JDIHN Awards 2020
Baca Juga: Tingkatkan Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Jelang Natal dan Tahun Baru
"Kami panen sekitar 3 kilogram per hari, tapi itu belum cukup memenuhi permintaan pasar. Awalnya kami dapat pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja) Sumedang, dari situ kami dapat ilmu budidaya jamur tiram, dan sepakat membuat kelompok dengan modal awal Rp 500 ribu dari hasil patungan," kata Ketua Kelompok Budidaya Jamur Tiram Sohib, M. Rizki Farid, Jumat 27 November 2020.
Terdapat dua varietas jamur tiram yang dibudidayakan, yakni jamur tiram putih, dan jamur tiram cokelat. Jamur tiram putih dapat dijual ke pedagang dengan harga Rp 15 ribu per kilogram, sedangkan perorangan harganya Rp 20 ribu per kilogram.
Sementara jamur tiram cokelat dapat dijual dengan harga lebih mahal, yakni Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. Keuntungan yang diperoleh dari budidaya jamur tutur Rizki rata-rata Rp 600 ribu per bulan. (adi hermanto)***