PORTAL BANDUNG TIMUR – Sebagai siklus tahunan untuk menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), diperlukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah guna menghadapi potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok (Bapok).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Barang Kebutuhan Pokok menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Sofitel Bali Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, 26 November 2020, “Dalam beberapa waktu ke depan, secara historis akan ada potensi kenaikan permintaan Bapok menjelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Namun, kondisi rendahnya harga di tingkat petani selama masa pandemi Covid-19 dapat menyebabkan penurunan pasokan karena berkurangnya insentif produksi.
Baca Juga: Empat Seri Obligasi Pemerintah RI Jatuh Tempo 28 Februari 2021
Baca Juga: Menpora RI Optimis MotoGP 2021 Bisa Terlaksana
Selain itu, kondisi musim hujan pada akhir tahun bisa mengganggu kelancaran distribusi serta pasokan. Sehingga pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan antisipasi kecukupan pasokan Bapok di daerahnya masing-masing sejak dini.
Potensi kenaikan permintaan diharapkan dapat membantu memulihkan perekonomian masyarakat, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah yang merasakan dampak negatif atas perlambatan ekonomi nasional. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi pemenuhan kecukupan stok dan pasokan Bapok di daerah-daerah.
Pemerintah Daerah memiliki informasi ketersediaan Bapok lebih detail. “Kami berharap Bapak/Ibu Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan dapat menjalin komunikasi dan koordinasi lebih intensif dengan pelaku usaha distribusi di wilayahnya, melakukan pendataan jalur distribusi komoditas Bapok, dan melakukan langkah intervensi lebih cepat bekerja sama dengan Satgas Pangan dan Bulog,” tegas Agus.
Baca Juga: BI Ajak Generasi Milenial Jadi Agen Perubahan UMKM