PORTAL BANDUNG TIMUR - Pelaku industri pariwisata Indonesia siap menerapkan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability). Sampai saat ini, sudah ada 205 hotel dan 120 restoran mengantongi sertifikat CHSE di Jakarta dari total 902 pendaftar.
Sebagaimana diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, saat memastikan kesiapan industri restoran dalam upaya mendapatkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, and Security Protocol di Toko Kopi Tuku Cipete, Jakarta Selatan Minggu 22 November 2020.
"Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat menggunakan fasilitas hotel dan restoran yang sudah melakukan sertifikasi CHSE. Sertifikasi ini diberikan gratis melalui proses audit yang sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia seperti UNWTO dan TTCI, serta Kementerian Kesehatan," Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio.
Baca Juga: Tim Basket Porpemda Kab. Kuningan dan Pemprov Jabar Bermain Imbang
Baca Juga: Kaum Milenial Diajak BI Cintai Wastra Nasional
Dikatakan Menparekraf Wishnutama Kusubandio, saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata. Khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan.
Kemenparekraf menurut Wishnutama Kusubandio, telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 provinsi di Indonesia. Sampai saat ini, sudah ada 352 hotel dan restoran yang tersertifikasi CHSE di Jakarta. Terdiri dari 205 hotel dan 120 restoran dari total 902 pendaftar.
Dalam kunjungannya, Menparekraf Wishnutama Kusubandio, mengingatkan bahwa dalam kondisi sekarang ini seperti kesehatan harus dijaga dan kita harus hambatan penyebaran Covid-19 tapi ekonomi harus tetap berjalan.