PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah mempersiapkan strategi meningk
Diungkapkan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya pada pembukaan kegiatan Upgrading/Upskilling Bagi Pemandu Wisata di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta, perlunya kolaborasi.
“Pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia bukan hanya di Indonesia saja. Untuk itu, perlu berkolaborasi para stakeholder pariwisata untuk menyusun strategi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sehingga pascapandemi semua sudah siap,” ujar Wisnu Bawa Tarunajaya, sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari rilis Biro Komunikasi Kemente
Baca Juga: Taman Tahfidz Quran Diresmikan H. Uu Ruzhanul Ulum
Baca Juga: Hujan Gerimis, Citepus Meluap Masuk Pemukiman Warga
Baca Juga: Apa kabar, Bandung 100% ODF Tahun 2020
Dikatakan Wisnu Bawa Tarunajaya, Kemenparekraf/Baparekraf telah memprediksi di tahun 2023 masalah di SDM pariwisata bisa selesai. Melalui pengembangan standar, skema okupasi, Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI), skema uji kompetensi, hingga toolboxes training diharapkan bisa dituntaskan.
Dihadapan 100 peserta kegiatan Upgrading/Upskilling bagi Pemandu Wisata, Wisnu Bawa Tarunajaya, menjelaskan bahwa yang masih menjadi pekerjaan rumah yaitu di sektor ekonomi kreatif (ekraf). Tahun ini saja tercatat dari 17 subsektor yang ada di ekraf, baru ada 5 subsektor yang memiliki Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran sendiri.
“Kami berharap pada 2021 kita harus bisa menyelesaikan dengan penyamaan skema dan standar, sehingga pada tahun yang sama, SDM pariwisata dan ekraf bisa berkembang secara beriringan,” ujarnya Wisnu Bawa Tarunajaya, pada kegiatan yang uga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata DIY Yogyakarta Singgih Raharjo, Master Asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Rahmad Sugiyanto, dan perwakilan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sangtu Subaya. (heriyanto)***