Kian Menjanjikan, Investasi Manufaktur

- 18 November 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi pabrik manufaktur.
Ilustrasi pabrik manufaktur. /Pixabay/Stan Petersen/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Sepanjang triwulan III tahun 2020 sektor industri pengolahan mampu merealisasikan nilai investasi sebesar 72,3 triliun. Dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 capaian ini mengalami kenaikan hingga 69,3%.

Dalam keterangannya , Kepala Pusat Data dan Informasi Kementrian Perindustrian, R. Janu Suryanto  mengatakan,  selama triwulan III-2020, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk sektor industri pengolahan senilai Rp19,5 triliun. Artinya, ada kenaikan34,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Penanaman Modal Dalam Negeri terjadi kenaikan 34,3%. Sedangkan, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp52,8 triliun atau naik 87,3%,”  ujar Janu Suryanto dalam keterangan persnya di Jakarta sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari siaran pers kemenperin.go.id.

Baca Juga: Dua Bintang Hollywood Miliki Klub Wrexham

Baca Juga: TEI-VE ke-35 Cetak Transaksi Sementara USD 678,1 Juta

Baca Juga: Kurang Tepat Pencopotan Kapolda Jabar Karena Prokes

PMDN sektor industri pengolahan sepanjang sembilan bulan tahun ini, menurut JanuSuryanto,  didominasi  sektor industri makanan dengan nilai Rp21,9 triliun atau berkontribusi sebesar 35,1%.  Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia diurutan berikutnya dengan nilai Rp7,9 triliun (berkontribusi 12,7%),  diikuti industri barang galian bukan logam sebesar Rp5,3 triliun (berkontribusi 8,5%).

Realisasi PMA sektor industri pengolahan pada Januari-September 2020, lanjut Janu Suryanto,  didominasi sektor industri logam dasar dengan nilai USD4,4 miliar atau berkontribusi sebesar 45,8%. Selanjutnya, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia senilai USD1,21 miliar (berkonbtribusi 12,5%), serta industri makanan sebesar USD1,07 miliar (berkontribusi 11%).

“Untuk lima negara teratas dengan investasi PMA sektor industri pengolahan terbesar pada Januari-September 2020, yaitu Singapura dengan nilai sebesar Rp39,14 triliun atau berkontribusi sebesar 28,0%, diikuti China (Rp 26,75 triliun, 19,2%), Hongkong (Rp21,90 triliun, 15,7%), Jepang (Rp 13,85 triliun, 9,9%), dan Korea Selatan (Rp10,09 triliun, 7,2%),” pungkas Janu. (jodi prabowo)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah