Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Kementrian Perindustrian dituntut memulihkan perekonomi nasional lewat menciptakan wirausaha rintisan (startup) karena dampak pandemi Covid-19. Menumbuhkan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor pangan yang produktif, kreatif dan inovatif sebagai langkah strategis terus dilakukan melalui kegiatan Food Champ sebagai rangkaian agenda Indonesia Food Innovation (IFI).
“Indonesia Food Innovation menjadi rangkaian program akselerasi bisnis bagi sektor IKM pangan terpilih yang mempunyai inovasi produk. Proses dan berbahan baku utama produk harus bersumber daya lokal siap menjadi industri pangan yang marketable, profitable, dan sustainable,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta.
Peserta Food Camp IFI yang terpilih telah mengalami proses kurasi panjang. Tercatat, jumlah pendaftar pada website IFI mencapai 2.048 orang.
Baca Juga: Di Estadio de La Cartuja, El Matador Luluhlantakan Mimpi Der Panzer
Baca Juga: Alasan Covid-19 Menyebabkan Kehancuran Ekonomi Masyarakat
Baca Juga: Pasar Cipanas Kabupaten Cianjur Akan Meraih Sertifikat SNI 8152:2015
Sedangkan yang melengkapi dokumen administrasi sebanyak 780 orang. “Lalu, terdapat 142 pendaftar lolos kurasi administrasi dan setelah dilakukan kurasi inovasi, terpilih 84 pendaftar,” terang Gati Wibawaningsih.
Dikatakan Gati Wibawaningsih, Food Camp IFI yang dilaksanakan pada 19 Oktober hingga 25 November 2020 merupakan tahapan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kapabilitas. “Baik dari aspek teknis maupun bisnis, menuju IKM pangan modern, para IKM ini akan dibina secara intensif dengan para pakar dan praktisi bidang pangan yang siap memandu,” ujar Gati Wibawaningsih.
Nantinya menurut Ganti Wibawaningsir, para pelaku IKM binaan akan dibawa naik kelas, dan pada tahap berikutnya dilakukan kurasi bisnis yang menghasilkan 40 pelaku IKM terpilih untuk menjadi peserta Food Camp IFI. “Para peserta ini berasal dari berbagai daerah, di antaranya Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Lombok dan sebagian besar berasal dari Pulau Jawa,” terang Gati Wibawaningsih.
