Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 1.118 Km Tol Trans Jawa Siap Beroperasi
Disampaikan juga pesan-pesan untuk para pimpinan daerah dalam menghadapi Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, memantau perkembangan harga dan pasokan Bapok secara intensif, memetakan jalur atau rantai distribusi Bapok, mengidentifikasi masalah jika terjadi gejolak harga, mengidentifikasi keberadaan pelaku usaha distribusi Bapok di wilayahnya masing-masing, berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk mencegah aksi spekulasi, mengidentifikasi jumlah stok Bapok dan ketahanan pangan, serta mengawal kelancaran distribusi beras medium Bulog dalam program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di pasar rakyat.
Stabilitas harga Bapok sepanjang tahun 2020 diindikasikan dari tingkat inflasi tahun kalender untuk kelompok komponen pangan bergejolak (volatile food) sebesar 0,12 persen. Relatif rendahnya tingkat inflasi tersebut dipengaruhi masih lemahnya permintaan masyarakat di tengah terjaganya pasokan dan distribusi pangan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menambahkan, kegiatan ini rutin dilakukan Kementerian Perdagangan menjelang HBKN. Hal itu dilakukan untuk memastikan harga Bapok tetap stabil dan ketersediaan pasokan tercukupi sebagai upaya peningkatan perekonomian nasional di tengah kondisi Covid-19.
Baca Juga: Anggaran APBN/APBD Dibelanjakan Untuk Kepentingan Rakyat
Baca Juga: Pembelajaran di Masa Pandemi, Masalah Keselamatan Siswa Diutamakan
Pembahasan dan persiapan mengenai penjagaan pasokan Bapok mengantisipasi HBKN diharapkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mampu melakukan koordinasi selaras sehingga kecukupan kebutuhan masyarakat teratasi. (jodi prabowo)***