Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Garut dalam waktu dekat akan mengupayakan relokasi rumah bagi korban pergerakan tanah di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Sedikitnya ada sembilan unit rumah tidak layak huni dan 41 lainnya terancam.
"Ada sembilan rumah yang dihuni sembilan kepala keluarga yang rumahnya boleh dikatakan tidak bisa ditinggali lagi. Sedangkan yang terancam ada 41 rumah," ujar dr. Helmi Budiman, seusai meninjau lokasi bencana di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Senin 15 Februari 2021.
Terkait dengan kondisi rumah warga tersebut menurut Helmi Budiman, pemerintah Kabupaten Garut akan melakukan relokasi untuk para penyintas bencana longsor. "Jadi memang ini sangat banyak kami sedang memikirkan bagaimana ini bisa dilakukan relokasi," ujar Helmi Budiman.
Baca Juga: Lagi, Pemkot Cimahi Jawa Barat Bagi-bagi Diskon Untuk Wajib Pajak
Dikatakan Helmi, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak kecamatan ataupun desa. "Saya tadi sudah minta kepada camat, kepada pak kepala desa dicari tanah yang memang bisa kita jadikan sebagai tempat relokasi karena kami juga tadi dari Anggota DPRD Provinsi Pak Memo (Memo Hermawan) yang sudah menyampaikan siap membantu," ujar Helmi.
Terkait dengan peristiwa pergerakan tanah yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Cilawu tersebut menurut Helmi, sudah sejat tahun 2015 terdeteksi adanya pergerakan tanah yang mengakibatkan longsiran kecil. “Sudah sejak tahun 2015 terdeteksi ada pergerakan tanah yang menimbulkan retakan, kemudian terjadi longsoran-longsoran dan tahun ini yang merupakan peristiwa longsor besarnya,” pungkas Helmi. (heriyanto)***
