Kemiskinan Ekstrim di Kabupaten Cianjur Akan Ditangani di Lima Kecamatan

- 6 Oktober 2021, 05:05 WIB
Ilustrasi kemiskinan ekstrim. Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan angka kemiskinan ekstrim tertinggi akan fokus penanganan di lima wilayah kecamatan.
Ilustrasi kemiskinan ekstrim. Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan angka kemiskinan ekstrim tertinggi akan fokus penanganan di lima wilayah kecamatan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur akan memprioritaskan penanganan kemiskinan ekstrim di lima wilayah kecamatan. Pasca penetapan Kabupaten Cianjur sebagai wilayah dengan angka kemiskinan ekstrim tertinggi di Jawa Barat hingga kini pemerintah Kabupaten Cianjur masih menunggu regulasi pemerintah pusat untuk pelaksanaan program penanganan kemiskinan ekstrem.

“Kabupaten Cianjur menjadi  salah satu wilayah prioritas penanganan kemiskinan ekstrem yang akan dilakukan pemerintah pusat di Jawa Barat pata tahun 2021 ini. Hal ini setelah dinyatakan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, bahwa Kabupaten Cianjur bersama Kabupaten Bandung, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Karawang merupakan daerah dengan angka kemiskinan ekstrim tertinggi di Jawa Barat,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur Asep Suparman kepada Portal Bandung Timur.

Untuk pelaksanaan program pemerintah pusat tersebut menurut Asep Suparman, pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan lima wilayah kecamatan dengan angka kemiskinan tertinggi.  Kelima wilayah kecamatan tersebut, Kecamatan Cijati, Cidaun, Campakamulya, Pasirkuda, serta Tanggeung, dan dari lima kecamatan akan diambil lima desa.

Baca Juga: Ahyani Raksanagara, Tes Usap Pelajar dan Tenaga Pendidik Akan Dilakukan Pekan Depan

Dikatakan Asep Suparman, indikator kemiskinan ekstrim di lihat dari indeks desa mandiri dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Ukuran kemiskinan ekstrem berdasar kemampuan suatu keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar yang menurut catatan di Pemkab Cianjur ada lebih dari 90 ribu masyarakat miskin yang tersebar di 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur.

“Meskipun fokus penanganan dilakukan di lima wilayah kecamatan, namun penanganan kemiskinan di wilayah lainnya masih akan dilakukan “Berdasarkan target harus tercapai pada akhir tahun 2021, namun diharapkan ada program berkelanjutan dan dapat diikuti wilayah lainnya secara bergiliran,” terang Asep Suparman yang berharap program penanganan kemiskinan ekstrem di Cianjur benar-benar menjadi solusi agar mengurangi angka kemiskinan.

Saat ini berdasakan data di Dinas Sosial Pemkab Cianjur, jumlah pendudukan termasuk dalam kategori daerah berpenduduk miskin sebesar 4 persen. Sedangkan jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 90.480 jiwa dan angka kemiskinan secara keseluruhan mencapai 10 persen atau sekitar 300 keluarga. (dani jatnika)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah