HLUN ke-28, Nu Anom Rumawat, Nu Sepuh Harebat

- 19 Juni 2024, 19:00 WIB
HLUN ke-28, Nu Anom Rumawat, Nu Sepuh Harebat
HLUN ke-28, Nu Anom Rumawat, Nu Sepuh Harebat /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Para Lanjut Usia (Lansia) dinilai sebagai sumber inspirasi, pengetahuan, dan pengalaman bagi generasi muda. Karena itu, generasi muda memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menghormati para lansia.

Demikian yang disampaikan enjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, saat menyampaikan sambutan dalam acara peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 Tingkat Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 19 Juni 2024.

Bey menyatakan bahwa peringatan HLUN merupakan wujud penghargaan kepada para lansia yang telah berjasa membangun bangsa dan negara. Menurutnya, melalui tema "Nu Anom Rumawat, Nu Sepuh Harebat, pihaknya ingin mengingatkan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menghormati para lansia.

"Merawat berarti memberikan kasih sayang, perhatian, dan bantuan kepada para lansia," kata Bey. "Sedangkan menghormati berarti menghargai jasa, pengalaman dan kebijaksanaan para lansia," ungkao Bey Machmudin dilansir dari laman resmi Pemprov Jabar.

Bey juga mengatakan, Pemda Provinsi Jabar memiliki komitmen untuk pemenuhan hak kesejahteraan lansia. Komitmen itu tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia.

"Memang tugas kami pemerintah, untuk memperhatikan mereka (lansia), saya meminta minimal para lansia ini memiliki BPJS dan bansos, serta memang keluarga yang harus juga ikut serta (merawat)," tuturnya.

Berdasarkan data nasional pada Maret 2022, ada 5,7 juta lansia yang masih bekerja, baik pekerjaan formal maupun informal. Bey mengatakan Jabar berada di peringkat keempat pada data nasional itu.

"Jabar dari data itu, kita keempat jadi masih banyak lansia yang bekerja, sektor formal itu hanya sedikit, 20 persenan. Sisanya pada sektor informal seperti wirausaha warung dan buruh tani," ucapnya.

Bey meminta keluarga dari para lansia harus merawat dan menemani para lansia. Jangan sampai para lansia bekerja sebagai tulang punggung keluarga.

"Intinya saya ingin jika mereka (lansia) bekerja hanya untuk mengisi kegiatan tapi jangan sampai menjadi tulang punggung keluarga," katanya. "Ini masih banyak (lansia) yang menjadi tulang punggung keluarga, saya sangat prihatin dan sedih," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah